Jumat, 08 Februari 2013

Nyanyian di Hati-1

(kesaksian)

"Ku tahu Bapa perlihara ku - Dia baik, Dia baik - Ku yakin Dia selalu serta ku - Dia baik bagiku.
Lewat badai cobaan - Semuanya mendatangkan kebaikan.
Ku tahu Bapa pelihara ku - Dia baik bagiku."
Itu adalah lagu pujian yang tiba-tiba muncul dalam hati saya berulang-ulang dan menjadi sebuah doa yang memberi ketenteraman selama penerbangan yang panjang dan melelahkan dari Jakarta-Singapore-Osaka-Matsuyama.
Tuhan memberikan penghiburan melalui lagu pujian yang diletakkanNya di dalam hati saya. Penghiburan yang kala itu benar-benar saya butuhkan. Betapa tidak - tepat ketika akan "boarding" ke dalam pesawat, saya menerima telpon dari istri yang berbicara sambil menangis. Rupanya malam itu istri mengalami pendarahan dan harus menyopir sendiri sampai ke rumah sakit karena tidak ada orang di rumah.
Kandungan istri memang lemah dan ada riwayat toksoplama. Jadi begitu diindikasi positif hamil, setiap minggu harus dipantau dan mendapat perawatan secara khusus oleh dokter yang sudah biasa menangani kasusnya sebelum ini.
Sebelum berangkat untuk perjalanan dinas, saya merasa tenang karena kondisi kehamilannya stabil. Kami berdoa menyerahkan kehamilannya yang sudah menginjak tiga bulan. Dalam pemeriksaan USG sebelumnya, terlihat detak jantung janin begitu kuat dan perkembangan janinnya selama pemantauan juga sehat.
Saat menerima telpon malam itu, seluruh badan dan persendian saya menjadi lemas. Saya hanya bisa berdoa melalui telpon supaya istri menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Apa pun keputusan Tuhan, itu yang terbaik. Hanya itu yang bisa saya katakan, karena saya harus segera masuk ke dalam pesawat menuju Singapore.
Di bandara Changi dan di bandara Kansai saya menghubungi istri di rumah sakit. Kondisinya sudah mulai stabil dan dokter memantau secara intensif. Sedang dilakukan observasi lanjutan dan setelah itu melihat perkembangan janinnya itu sendiri.
Pikiran saya kacau sekali, karena kami sangat berharap bahwa kehamilan kali ini diberkati Tuhan. Di tengah kekalutan saya, dari dalam hati muncul senandung pujian yang diberikan oleh Tuhan, "Ku tahu Bapa pelihara ku - Dia baik - Dia baik. Ku yakin Dia selalu serta ku - Dia baik bagi ku ..."
Lagu itu terus menerus berputar di dalam hati dan memenuhi pikiran saya. Memberikan ketenangan dan pengharapan kepada kasih Tuhan Yesus yang ajaib. Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus yang selalu meletakkan lagu-lagu pujian di dalam hati yang menuntun dan menguatkan hidup saya.
Sesampai di Jepang, segera saya menghubungi Pastor Misaki. Saya dijemput dan bersama-sama pergi ke gereja. Kami berdoa di gereja, dan saya merasakan bahwa tangan Tuhan begitu lembut dan kasihNya menghibur hati saya.
Dua hari kemudian istri menelpon bahwa janinnya harus diambil karena secara medis sudah mengalami kegagalan dan jatuh dari rahim. Pada saat itu perasaan saya sudah sangat siap, karena Tuhan sudah menenteramkan hati saya sepanjang hari-hari itu. Begitu juga Tuhan juga sudah mempersiapkan hati istri untuk menerima tindakan yang akan dilakukan oleh dokter.
Tuhan Yesus menjagai hati dan memberi kami kekuatan untuk bisa menerimanya. Sekali lagi lagu pujian itu muncul di hati saya, "Ku tahu Bapa pelihara ku - Dia baik, Dia baik. Ku yakin Dia selalu sertaku - Dia baik bagiku. Lewat badai cobaan - Semuanya mendatangkan kebaikan. Ku tahu Bapa pelihara ku - Dia baik bagiku." Ya benar, memang Tuhan itu baik.
* * *
TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyayian, suatu doa kepada Allah kehidupanku (Mazmur 42:8)
* * *
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya (Mazmur 37:23,24)
--------------
(Indriatmo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar