Kamis, 21 Februari 2013

GOPEK DULU DONK



Dulu waktu aku kecil, aku sering sekali nonton si Unyil, sebab saat itu memang jarang ada film buat anak kecil. Dan di film itu ada tokoh yang namanya pak Ogah. Kita pun mungkin tahu akhirnya panggilan pak Ogah itu ditujukan kepada para tukang minta-minta di jalan-jalan, entah itu tukang parkir, maupun pengamen dan sejenisnya.

 
Dulu pak Ogah sering bilang, "Cepek dulu donk", yang belakangan menjadi "Gopek dulu donk". Tapi sekarang pak Ogah, kalau di jalan-jalan paling minimal memang menerima gopek atau lima ratus rupiah.



Uang lima ratus rupiah sekarang hanya ada dalam bentuk uang logam. Kita pun tahu kalau uang logam selalu mempunyai 2 sisi atau 2 gambar yang berbeda.

Begitupun dengan hal-hal yang terjadi disekitar kita. Seringkali suatu kesempatan itu mempunya dua sisi yang berbeda seperti uang logam. Kalau dilihat secara positif, maka kesempatan itu akan menjadi berkat. Tapi sebaliknya jika kesempatan itu kita pandang secara negatif, kita akan mudah sekali mengeluh bahkan mungkin menganggapnya suatu kesialan.

Belakangan ini saya sering berpikir, "Kok Tuhan gitu amat ya sama saya?" Saya sudah melakukan ini dan itu, tapi kok tetep aja kena masalah-masalah yang aneh-aneh.

Tetapi setelah beberapa waktu saya merenungkan kejadian-kejadian itu, ternyata sebenarnya Tuhan bukan merencanakan yang buruk kepada kita, melainkan berkat yang tidak biasa (saya menyebutnya berkat spesial) kepada kita.



Kesaksian saya yang sering kali saya tulis, dulu waktu pertama kali memakai tongkat lalu kursi roda, saya protes sama Tuhan: "Kenapa saya harus sakit dan jadi seperti ini?" Tetapi ketika Tuhan membukakan pikiranku bahwa ada maksud-NYA membuat saya masih sakit sampai saat ini adalah dengan suatu tujuan yang LUAR BIASA.

Ada 1 hal yang sering kali saya buat orang lain jadi tidak merasa kasihan bahkan mungkin iri sama orang seperti saya. Ketika saya pergi ke gereja lain untuk ibadah disana, "pertama" biasanya saya menjadi pusat perhatian (padahal nggak ngarep jadi artis). "Kedua" karena mendapat perhatian lebih, maka jatah makanan atau yang nawari makanan lebih banyak (padahal saya makannya sedikit). "Ketiga" ketika pulang lalu bertemu lagi di kesempatan yang lain kemungkinan besar banyak orang yang ingat sama saya, walaupun mungkin tidak tahu/ingat nama saya (padahal nggak gitu ingin eksis).

Tadi siang, kalau yang lain pada merayakan 17 Agustus-an saya malah pergi ke seminar Guru Sekolah Minggu di gereja lain bersama teman-teman GSM. Seperti kesaksian saya di atas ternyata cara diatas masih tetap saja ampuh, ditambah pula saya diperkenalkannya sebagai GSM. Mabok-mabok dah orang-orang di sana, mungkin ada yang berpikir, "Ini orang gimana bisa jadi GSM?" :)

Di satu sisi saya memang "cacat", tapi di sisi lain hal itu membuat Tuhan dapat lebih berkarya di dalam hidup saya.

Saya amat sangat yakin, Tuhan pun PASTI mampu berkarya di hidup ataupun masalah yang teman-teman semua hadapi. Apapun yang terjadi pada kita pandanglah dari sisi yang berbeda, dan temukan berkat spesial di dalamnya.

Mungkin saat ini kita menghadapi masalah dengan rekan sepelayanan, teman, keluarga, ataupun dengan orang-orang dekat lainnya. Memang secara sekilas nampaknya hal-hal itu adalah "kesialan" bagi kita, tetapi sebenarnya Tuhan tidak pernah merancangkan hal yang buruk kepada kita.

Ketika kita dapat melihat sisi yang sama seperti Tuhan rencanakan, kita akan merasa hal-hal itu adalah berkat yang sungguh amat spesial yang diciptakan Tuhan khusus untuk kita. Sebab kemungkinan hal itu tidak menimpa kepada setiap orang, hanya kepada orang-orang yang dikasihi-Nya dan dipercaya-Nya, yang diberikan berkat spesial itu.

Selain itu, berkat spesial itulah yang membuktikan bahwa Tuhan Yesus benar-benar ada dan Maha Kuasa di dalam kehidupan kita. Sebab hanya DIA sajalah yang dapat memberikan berkat spesial itu, dan sanggup membuat hidup kita tidak membosankan.

NB: Coba bayangkan kalau sampai saat ini saya masih mengeluh terus-terusan akan keadaan saya yang seperti sekarang? Saya yakin, saya tidak akan bertemu dengan teman-teman yang mau membaca tulisanku di atas. (Dedy.Yanuar)

* * * * *

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar