Kamis, 14 Februari 2013

ROTI, MINYAK DAN ANGGUR

Sebuah Percakapan:

Nani Soediro  2012/08/31 11:30 wrote: 
Shalom, Pak Indriatmo, sehubungan dengan benda-benda/simbul kekristenan yang sering disalah gunakan, saya ingin bertanya, Pak. Saya sedang bergumul tentang minyak urapan serta  roti dan anggur perjamuan. Saya sedang melayani seorang ibu yang  sakit, sampai hari ini sudah berlangsung selama 2 tahun lebih.  Beberapa hari  yang lalu teman saya membawa minyak  urapan. Ketika kami berdoa bersama-sama,  minyak urapan tidak digunakan. Tetapi ketika kami pamit pulang, dia keluarkan botol kecil minyak urapan lalu diberikan kepada si sakit. Saya  tanya " Kenapa tidak dipakai waktu doa tadi ?"  Dia jawab, "Dia sudah tahu". Saya bergumul sampai hari ini, saya minta hikmat dari Tuhan untuk menjelaskan kepada si sakit jangan sampai imannya beralih  pada minyak urapan itu.. Saya dengan teman saya  memang beda denominasi, tetapi kami sering berama-sama dalam persekutuan doa dan bersama-sama mendoakan orang sakit.
Pernah juga ada hamba Tuhan yang memberikan kepadanya  anggur dan roti perjamuan dalam jumlah banyak. Ketika saya datang melayani dia, semua diserahkan kepada saya, karena dia tidak tahu menggunakannya. Saya jelaskan kepadanya makna "Perjamuan Kudus", jadi tidak bisa digunakan dengan sembarangan. Terlebih lagi saat itu, si sakit belum sepenuhnya percaya Tuhan Yesus..
Bagaimana menurut pendapat Pak Indriatmo tentang hal ini? Jujur saya katakan bahwa kadang-kadang saya kurang bisa mendukung pemakaian minyak urapan yang menurut saya kurang  pada tempatnya ( tidak ada dalam Firman Tuhan) Apakah dalam hal ini jutru saya yang salah, ya ?.Saya mohon penjeasannya.
Terima kasih, Pak.  Tuhan memberkati kita.

* * * * *

Shalom bu Nani

Saya dilahirkan dan bertumbuh di gereja tradisi dan sekarang ini tetap bergereja di gereja tradisi melayani sebagai penatua. Di gereja kita, Perjamuan Kudus (makan roti dan minum anggur) dilakukan 4 kali dalam setahun, atau 3 bulan sekali. Perjamuan kudus di gereja hanya boleh dilayani oleh Pendeta, dan menurut pengajaran di gereja kita adalah sebagai simbol untuk memperingati sengara dan wafat Kristus di kayu salib.

Adapun minyak urapan untuk berdoa tidak dikenal di gereja kita - begitu juga dengan doa menumpangkan tangan. Berdoa dilakukan dengan melipat tangan, mata terpejam, dipimpin oleh satu orang dan yang lain diam mengikuti dalam hati.

Sebagai seorang pelayan di gereja tradisi saya mengikuti semua ketentuan yang berlaku di gereja, baik mengenai perjamuan kudus maupun tata cara berdoa yang tidak menggunakan minyak urapan.

Akan tetapi di rumah, Tuhan Yesus memanggil kita bersama tim PD Yoel untuk melayani Pelepasan dan Pemulihan. Ketika mulai belajar bersama Tuhan Yesus, bertahun-tahun lalu di dalam keluarga dan secara pribadi, Tuhan Yesus meminta kita untuk membuka diri terhadap setiap Firman Tuhan dan melakukannya. Firman Allah di dalam Alkitab ternyata adalah PANGGILAN untuk setiap anak Tuhan tanpa kecuali, berlaku bagi setiap anak Tuhan yang MAU melakukan Firman itu dengan taat dan setia.

Roti Dan Anggur Perjamuan Kudus

Sekarang ini di rumah, kita biasa melakukan perjamuan kudus keluarga dengan mempergunakan hosti (roti bundar) dan anggur perjamuan yang kita beli di toko buku Kristen. Tujuannya adalah: untuk memperingati sengsara dan wafat Kristus di kayu salib, dan setiap saat mempersatukan Tubuh dan Darah Kristus di dalam tubuh dan kehidupan kita. Yang memimpin perjamuan kudus keluarga adalah saya sebagai kepala keluarga. Caranya:

1. Makan roti Perjamuan Kudus

Roti diletakkan di piring kecil, sejumlah anggota keluarga yang ada - termasuk anak-anak. Piring diangkat dan kepala keluarga berkata : "Pada malam waktu Tuhan Yesus diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" (1 Korintus 11:23-24)

Kemudian hosti dipecah menjadi empat diberikan kepada setiap anggota keluarga. Setelah masing-masing memegang hosti, kepala keluarga mengucapkan doa, "Tuhan Yesus, persatukan roti ini dengan Tubuh Kristus yang sudah terpecah-pecah bagi kami, sehingga pada saat kami makan bersatu dengan tubuh kami. FirmanMu berkata: oleh bilur-bilurMu kami telah sembuh dan Engkau mati supaya kami memperoleh hidup yang kekal."

Bisa juga diucapkan tambahan refleksi iman yang lain mengingat sengsara tubuh Kristus dari Taman Getsemani, ditangkap, diadili, dijatuhi hukuman mati, dicambuk, dimahkotai duri, memikul kayu salib sampai tidak kuat lagi, tangan dan kaki dipaku di atas bukit golgota, disalib, diolok-olok, lambung ditombak, dll.

Setelah itu kepala keluarga mengucapkan, "Tubuh Kristus, makanlah"

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1 Petrus 2:24)

Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. (1 Tesalonika 5:9,10)

2. Minum anggur Perjamuan Kudus

Anggur dituang di gelas/cawan. Cawan diangkat dan kepala keluarga berkata : "Demikian juga Tuhan Yesus mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang." (1 Korintus 11:25-26)

Kemudian kepala keluarga mengucapkan doa, "Tuhan Yesus, persatukan anggur ini dengan kuasa Darah Kristus yang sudah tertumpah bagi kami, sehingga pada saat kami minum menggantikan darah kami dengan darah Krisus yang kudus. FirmanMu berkata: darah Kristus menyucikan hati nurani kami dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kami dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Darah Kristus juga mendamaikan kami dengan kasih Allah Bapa di surga."

Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. (Ibrani 9;14)

Dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. (Kolose 1:20)

Bisa juga diucapkan tambahan refleksi iman yang lain mengingat darah Kristus yang tertumpah di Taman Getsemani, di istana Imam Besar, di istana Pontius Pilatus, di sepanjang Via Dolorosa dan di atas bukit Golgota.

Setelah itu kepala keluarga mengucapkan, "Darah Kristus, minumlah" dan cawan diedarkan untuk diminum oleh satu persatu anggota keluarga secara bergilir.

3. Membaca Mazmur 103 dan doa berkat

Setelah selesai makan roti dan minum anggur perjamuan, kepala keluarga memuji Tuhan dengan membaca Mazmur 103:1-22.

Kemudian kepala keluarga mendoakan satu persatu setiap anggota keluarga dan memohonkan berkat Tuhan Yesus. Contohnya :
- Untuk istri, kepala keluarga menumpangkan tangan dan berdoa, "Tuhan Yesus memberkati engkau menjadi wanita yang takut akan Tuhan, tunduk kepada suami, bijaksana dengan segenap kepenuhan Firman Allah di dalam Amsal 30:10-31. Kehidupanmu menghasilkan buah Roh seperti dalam Galatia 5:22,23"
- Untuk anak, kepala keluarga menumpangkan tangan dan berdoa, "Tuhan Yesus memberkati engkau menjadi anak yang takut kepada Tuhan, taat kepada orang tua, bijak, penuh pengertian dan hikmat, dan kasih karunia dari Tuhan Yesus.Kehidupanmu menghasilkan buah Roh seperti dalam Galatia 5:22,23"

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. (Kolose 3:18)

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. (Kolose 3:20)

Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya (Amsal 10:1)

Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian (Amsal 28:7)

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. (Galatia 5:22,23)

Memang  di antara pelayan di gereja kita, ada yang mengatakan melakukan perjamuan kudus sendiri di rumah itu "sesat", dll. -- tetapi tidak ada satupun ayat di Alkitab yang menghakimi seperti itu. Justru setiap Firman Tuhan mengenai perjamuan kudus, diperuntukkan bagi setiap anak Tuhan. Jika dilakukan di gedung gereja, maka kita harus tunduk kepada aturan-aturan di organisasi gereja tersebut, tetapi jika dilakukan secara pribadi atau di rumah, setiap Firman Allah justru berlaku bagi setiap anak Tuhan tanpa kecuali.

Pada saat perjamuan kudus di keluarga, beberapa kali Tuhan Yesus datang menyatakan diriNya dan memberkati. Pada saat menerima Tubuh Kristus, maka terlihat Tubuh Tuhan Yesus masuk bersatu dengan tubuh kita, begitu juga pada saat menerima darah Kristus. Sebuah pewahyuan Roh yang sangat agung dan mulia mengenai rahasia makan roti dan minum anggur Perjamuan Kudus.

Di akhir libur lebaran lalu kita sekeluarga dan tim PD Yoel, merasa badannya sangat lelah dan terhisap (exhausted) secara Roh. Memang selama libur kita tidak mudik karena keluarga dari Semarang datang ke rumah dan kita silaturahmi ke keluarga-keluarga di Jakarta. Ternyata Tuhan Yesus mempergunakan pertemuan keluarga itu, untuk pelayanan Pelepasan dan Pemulihan. Banyak keluarga yang dilayani, dan di akhir minggu kita semua merasa sangat payah. Kita merasakan ini bukan sakit karena kelemahan tubuh, tetapi karena kelemahan Roh. Pada saat itu Tuhan Yesus menunjukkan, bahwa kita perlu melakukan perjamuan kudus - karena selama seminggu sibuk dengan urusan kunjungan keluarga kita tidak melakukan perjamuan kudus. Malam harinya kita, keluarga dan PD Yoel bersama-sama melakukan perjamuan kudus dan langsung Roh kita disegarkan dan dipulihkan lagi dengan Roh yang menyala-nyala dari surga.

Minyak Urapan

Di Alkitab, pengurapan dengan minyak dilakukan untuk menobatkan seseorang menduduki jabatan tertentu, misalnya menjadi imam, raja atau nabi.

Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? (1 Samuel 10:1)

Allah Bapa mengurapi Tuhan Yesus dengan Roh Kudus dan kuat kuasa.

Tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa (Kisah 10:38)

Saat ini dalam pelayanan doa digunakan “minyak urapan”. Minyak itu bukan minyak urapan seperti untuk mengurapi raja atau imam pada jaman Perjanjian Lama. Minyak urapan dalam PL dibuat adalah campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah dan menjadi minyak urapan yang kudus.

Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus. (Keluaran 30:25)

Orang awam dilarang membuat minyak urapan kudus seperti itu, dan jika ada yang membuat campuran itu harus dihukum mati.

Orang yang mencampur rempah-rempah menjadi minyak yang semacam itu atau yang membubuhnya pada badan orang awam, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya. (Keluaran 30:33)

Di Alkitab ada simbol-simbol yang dipergunakan dalam pelayanan, misalnya: baptisan mempergunakan air, perjamuan kudus mempergunakan roti dan anggur dan untuk menyucikan digunakan garam. Adapun untuk berdoa, jemaat mula-mula di Perjanjian Baru mempergunakan minyak. Minyak urapan untuk berdoa pada masa itu mempergunakan minyak zaitun, yang dioleskan pada bagian yang sakit atau dituang pada bagian yang luka (berfungsi sebagai pembunuh kuman).

Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. (Yakobus 5:14)

Minyak urapan yang sekarang ini adalah minyak zaitun atau minyak goreng biasa yang didoakan Hamba Tuhan, gunanya untuk sarana dalam berdoa seperti yang terdapat di dalam Yakobus 5:14. Selain untuk mengoles pada orang yang sakit, juga untuk menyucikan atau doa peneguhan. Dalam agama Katolik, minyak digunakan untuk mengurapi dalam sakramen perminyakan - untuk orang-orang yang sakit parah atau orang tua.

Dalam melayani Pelepasan dan Pemulihan, kita PD Yoel menggunakan minyak urapan yang dioles dalam bentuk tanda salib di dahi kepala, atau dioles pada bagian yang sakit. Jika mendoakan rumah, minyak urapan dioleskan dalam bentuk tanda salib di dinding, jendela, pintu, lantai, perabotan rumah atau kendaraan yang didoakan.

Secara fisik yang dilihat adalah kita mengoleskan minyak urapan ke bagian-bagian atau perabotan rumah, tetapi di dalam Roh terlihat sinar putih yang menyelubungi dan melindungi rumah yang didoakan. Pada saat doa penyucian rumah, maka semua roh teritorial yang mengikat tanah, bangunan maupun perabotan rumah, diikat dan diusir di dalam nama Tuhan Yesus. Roh-roh setan yang bercokol itu hilang lenyap digantikan dengan perlindungan sinar putih dari surga yang tidak. Begitu juga kalau kita menginap di hotel, maka yang pertama kali kita lakukan adalah menyucikuduskan kamar hotel dengan mempergunakan minyak urapan.

Minyak urapan bisa diperoleh dari gereja-gereja yang menyediakannya setelah didoakan oleh hamba Tuhan. Tetapi jika tidak ada, kita bisa membuat minyak urapan untuk berdoa, dengan mempergunakan minyak Zaitun/olive oil (bisa dibeli di toko-toko swalayan) atau minyak goreng. Untuk minyak urapan, saya biasa membeli olive oil/minyak zaitun yang harum di toko swalayan kemdian memasukkan ke dalam botol parfum kecil-kecil yang dibeli di toko parfum harganya Rp 3 ribu-an sehingga praktis dimasukkan di tas Alkitab atau di saku.

Minyak itu kita doakan dengan tumpang tangan, "Tuhan Yesus, berkatilah minyak ini dengan kemuliaan Allah Bapa, kuasa darah Kristus dan api Roh Kudus. Juga Tuhan Yesus memberkati dengan kuasa surgawi yang terdapat di dalam setiap Firman Allah -- sehingga minyak ini disucikuduskan sebagai minyak urapan untuk pelayanan doa. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin."

Mengenai minyak urapan ini saya ingat pengalaman bu Naomi (ijin sharing ya bu Naomi ...) di Singapore yang mau mencoba berdoa dengan mempergunakan minyak urapan. Kemudian saya sharing mengenai minyak urapan seperti di atas. Di rumahnya bu Naomi ternyata mempunyai olive oil, kemudian didoakan sendiri tumpang tangan dengan mempergunakan doa di atas.

Malam harinya pada saat semuanya tidur, rumah disucikuduskan dengan mempergunakan minyak urapan, dioleskan di pintu, jendela, dinding dll. Pagi harinya mbak Ika (pembantu) bercerita bahwa malam hari dia mendapat penglihatan ada teralis cahaya putih di pintu dan jendela seluruh rumah. Dia heran, masak rumah semua pintu dan jendela dipasangi teralis, nanti bagaimana bisa lewat. Pagi hari, dia memeriksa satu persatu jendela dan pintu, masih terbuka seperti biasanya. Teralis cahaya putih itu hanya bisa dilihat di dalam Roh sebagai bentuk perlindungan atas rumah bu Naomi yang sudah didoakan disucikuduskan dengan minyak urapan.

Tuhan Yesus melalui peristiwa itu menunjukkan dua hal, yang pertama: setiap anak Tuhan mempunyai kuasa yang sama untuk membuat dan mendoakan minyak urapan. Kedua, berdoa dengan minyak urapan dinyatakan oleh Tuhan Yesus berkenan dihadapanNya, sehingga setiap perlindungan dan kuasa doa yang diminta langsung diberikan di dalam Roh.  

---

Tulisan ini adalah sharing pengalaman saya, keluarga, tim PD Yoel dan para hamba Tuhan yang lain mengenai roti/anggur Perjamuan Kudus dan minyak urapan. Saya rasa hal ini tidak perlu diperdebatkan diantara gereja-gereja, baik yang mempergunakannya atau yang tidak. Saya, keluarga dan tim PD Yoel sendiri, sekalipun bergereja di gereja tradisional, tetap bisa bertemu dengan Tuhan Yesus di dalam Roh dan kebenaran dan mengalami sendiri semua kuasa yang disediakan Tuhan Yesus di dalam FirmanNya baik mengenai roti/anggur Perjamuan Kudus maupun minyak urapan.

Saya mengajak kita semua anak-anak Tuhan di mana pun untuk mencoba mengalami sendiri bertemu secara langsung dengan Tuhan Yesus dan mengalami sendiri setiap kuasa surgawi yang telah disediakanNya di setiap FirmanNya di dalam Alkitab.

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan.

Maranatha!
(Indriatmo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar