Sebuah Percakapan:
Nani Soediro 2012/08/31 11:30 wrote:
Shalom,
Pak Indriatmo, sehubungan dengan benda-benda/simbul kekristenan yang
sering disalah gunakan, saya ingin bertanya, Pak. Saya sedang bergumul
tentang minyak urapan serta roti dan anggur perjamuan. Saya sedang
melayani seorang ibu yang sakit, sampai hari ini sudah berlangsung
selama 2 tahun lebih. Beberapa hari yang lalu teman saya membawa
minyak urapan. Ketika kami berdoa bersama-sama, minyak urapan tidak
digunakan. Tetapi ketika kami pamit pulang, dia keluarkan botol kecil
minyak urapan lalu diberikan kepada si sakit. Saya tanya " Kenapa tidak
dipakai waktu doa tadi ?" Dia jawab, "Dia sudah tahu". Saya bergumul
sampai hari ini, saya minta hikmat dari Tuhan untuk menjelaskan kepada
si sakit jangan sampai imannya beralih pada minyak urapan itu.. Saya
dengan teman saya memang beda denominasi, tetapi kami sering
berama-sama dalam persekutuan doa dan bersama-sama mendoakan orang
sakit.
Pernah juga ada hamba Tuhan yang memberikan kepadanya anggur dan roti
perjamuan dalam jumlah banyak. Ketika saya datang melayani dia, semua
diserahkan kepada saya, karena dia tidak tahu menggunakannya. Saya
jelaskan kepadanya makna "Perjamuan Kudus", jadi tidak bisa digunakan
dengan sembarangan. Terlebih lagi saat itu, si sakit belum sepenuhnya
percaya Tuhan Yesus..
Bagaimana menurut pendapat Pak Indriatmo tentang hal ini? Jujur saya
katakan bahwa kadang-kadang saya kurang bisa mendukung pemakaian minyak
urapan yang menurut saya kurang pada tempatnya ( tidak ada dalam Firman
Tuhan) Apakah dalam hal ini jutru saya yang salah, ya ?.Saya mohon
penjeasannya.
Terima kasih, Pak. Tuhan memberkati kita.
* * * * *
Shalom bu Nani
Saya
dilahirkan dan bertumbuh di gereja tradisi dan sekarang ini tetap
bergereja di gereja tradisi melayani sebagai penatua. Di gereja kita,
Perjamuan Kudus (makan roti dan minum anggur) dilakukan 4 kali dalam
setahun, atau 3 bulan sekali. Perjamuan kudus di gereja hanya boleh
dilayani oleh Pendeta, dan menurut pengajaran di gereja kita adalah
sebagai simbol untuk memperingati sengara dan wafat Kristus di kayu
salib.
Adapun minyak urapan untuk berdoa tidak dikenal
di gereja kita - begitu juga dengan doa menumpangkan tangan. Berdoa
dilakukan dengan melipat tangan, mata terpejam, dipimpin oleh satu orang
dan yang lain diam mengikuti dalam hati.
Sebagai seorang pelayan di gereja tradisi saya
mengikuti semua ketentuan yang berlaku di gereja, baik mengenai
perjamuan kudus maupun tata cara berdoa yang tidak menggunakan minyak
urapan.
Akan tetapi di rumah, Tuhan Yesus memanggil kita
bersama tim PD Yoel untuk melayani Pelepasan dan Pemulihan. Ketika mulai
belajar bersama Tuhan Yesus, bertahun-tahun lalu di dalam keluarga dan
secara pribadi, Tuhan Yesus meminta kita untuk membuka diri terhadap
setiap Firman Tuhan dan melakukannya. Firman Allah di dalam Alkitab
ternyata adalah PANGGILAN untuk setiap anak Tuhan tanpa kecuali, berlaku
bagi setiap anak Tuhan yang MAU melakukan Firman itu dengan taat dan
setia.
Roti Dan Anggur Perjamuan Kudus
Sekarang
ini di rumah, kita biasa melakukan perjamuan kudus keluarga dengan
mempergunakan hosti (roti bundar) dan anggur perjamuan yang kita beli di
toko buku Kristen. Tujuannya adalah: untuk memperingati sengsara dan
wafat Kristus di kayu salib, dan setiap saat mempersatukan Tubuh dan
Darah Kristus di dalam tubuh dan kehidupan kita. Yang memimpin perjamuan
kudus keluarga adalah saya sebagai kepala keluarga. Caranya:
1. Makan roti Perjamuan Kudus
Roti
diletakkan di piring kecil, sejumlah anggota keluarga yang ada -
termasuk anak-anak. Piring diangkat dan kepala keluarga berkata : "Pada
malam waktu Tuhan Yesus diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia
mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah
tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku!" (1 Korintus 11:23-24)
Kemudian hosti dipecah menjadi empat diberikan
kepada setiap anggota keluarga. Setelah masing-masing memegang hosti,
kepala keluarga mengucapkan doa, "Tuhan
Yesus, persatukan roti ini dengan Tubuh Kristus yang sudah
terpecah-pecah bagi kami, sehingga pada saat kami makan bersatu dengan
tubuh kami. FirmanMu berkata: oleh bilur-bilurMu kami telah sembuh dan
Engkau mati supaya kami memperoleh hidup yang kekal."
Bisa juga diucapkan tambahan refleksi iman yang
lain mengingat sengsara tubuh Kristus dari Taman Getsemani, ditangkap,
diadili, dijatuhi hukuman mati, dicambuk, dimahkotai duri, memikul kayu
salib sampai tidak kuat lagi, tangan dan kaki dipaku di atas bukit
golgota, disalib, diolok-olok, lambung ditombak, dll.
Setelah itu kepala keluarga mengucapkan, "Tubuh Kristus, makanlah"
Ia
sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1 Petrus 2:24)
Karena Allah tidak menetapkan
kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita
berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. (1
Tesalonika 5:9,10)
2. Minum anggur Perjamuan Kudus
Anggur dituang di gelas/cawan. Cawan diangkat dan kepala keluarga berkata : "Demikian
juga Tuhan Yesus mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan
ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah
ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab
setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan
kematian Tuhan sampai Ia datang." (1 Korintus 11:25-26)
Kemudian kepala keluarga mengucapkan doa, "Tuhan
Yesus, persatukan anggur ini dengan kuasa Darah Kristus yang sudah
tertumpah bagi kami, sehingga pada saat kami minum menggantikan darah
kami dengan darah Krisus yang kudus. FirmanMu berkata: darah Kristus
menyucikan hati nurani kami dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
supaya kami dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Darah Kristus juga
mendamaikan kami dengan kasih Allah Bapa di surga."
Betapa lebihnya darah Kristus,
yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada
Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani
kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah
kepada Allah yang hidup. (Ibrani 9;14)
Dan oleh Dialah Ia
memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi,
maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah
salib Kristus. (Kolose 1:20)
Bisa juga diucapkan tambahan refleksi iman yang
lain mengingat darah Kristus yang tertumpah di Taman Getsemani, di
istana Imam Besar, di istana Pontius Pilatus, di sepanjang Via Dolorosa
dan di atas bukit Golgota.
Setelah itu kepala keluarga mengucapkan, "Darah Kristus, minumlah" dan cawan diedarkan untuk diminum oleh satu persatu anggota keluarga secara bergilir.
3. Membaca Mazmur 103 dan doa berkat
Setelah selesai makan roti dan minum anggur perjamuan, kepala keluarga memuji Tuhan dengan membaca Mazmur 103:1-22.
Kemudian kepala keluarga mendoakan satu persatu setiap anggota keluarga dan memohonkan berkat Tuhan Yesus. Contohnya :
- Untuk istri, kepala keluarga menumpangkan tangan dan berdoa, "Tuhan
Yesus memberkati engkau menjadi wanita yang takut akan Tuhan, tunduk
kepada suami, bijaksana dengan segenap kepenuhan Firman Allah di dalam
Amsal 30:10-31. Kehidupanmu menghasilkan buah Roh seperti dalam Galatia
5:22,23"
- Untuk anak, kepala keluarga menumpangkan tangan dan berdoa, "Tuhan
Yesus memberkati engkau menjadi anak yang takut kepada Tuhan, taat
kepada orang tua, bijak, penuh pengertian dan hikmat, dan kasih karunia
dari Tuhan Yesus.Kehidupanmu menghasilkan buah Roh seperti dalam Galatia
5:22,23"
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. (Kolose 3:18)
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. (Kolose 3:20)
Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya (Amsal 10:1)
Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian (Amsal 28:7)
Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. (Galatia 5:22,23)
Memang
di antara pelayan di gereja kita, ada yang mengatakan melakukan
perjamuan kudus sendiri di rumah itu "sesat", dll. -- tetapi tidak ada
satupun ayat di Alkitab yang menghakimi seperti itu. Justru setiap
Firman Tuhan mengenai perjamuan kudus, diperuntukkan bagi setiap anak
Tuhan. Jika dilakukan di gedung gereja, maka kita harus tunduk kepada
aturan-aturan di organisasi gereja tersebut, tetapi jika dilakukan
secara pribadi atau di rumah, setiap Firman Allah justru berlaku bagi
setiap anak Tuhan tanpa kecuali.
Pada saat perjamuan kudus di keluarga, beberapa
kali Tuhan Yesus datang menyatakan diriNya dan memberkati. Pada saat
menerima Tubuh Kristus, maka terlihat Tubuh Tuhan Yesus masuk bersatu
dengan tubuh kita, begitu juga pada saat menerima darah Kristus. Sebuah
pewahyuan Roh yang sangat agung dan mulia mengenai rahasia makan roti
dan minum anggur Perjamuan Kudus.
Di akhir libur lebaran lalu kita sekeluarga dan
tim PD Yoel, merasa badannya sangat lelah dan terhisap (exhausted)
secara Roh. Memang selama libur kita tidak mudik karena keluarga dari
Semarang datang ke rumah dan kita silaturahmi ke keluarga-keluarga di
Jakarta. Ternyata Tuhan Yesus mempergunakan pertemuan keluarga itu,
untuk pelayanan Pelepasan dan Pemulihan. Banyak keluarga yang dilayani,
dan di akhir minggu kita semua merasa sangat payah. Kita merasakan ini
bukan sakit karena kelemahan tubuh, tetapi karena kelemahan Roh. Pada
saat itu Tuhan Yesus menunjukkan, bahwa kita perlu melakukan perjamuan
kudus - karena selama seminggu sibuk dengan urusan kunjungan keluarga
kita tidak melakukan perjamuan kudus. Malam harinya kita, keluarga dan
PD Yoel bersama-sama melakukan perjamuan kudus dan langsung Roh kita
disegarkan dan dipulihkan lagi dengan Roh yang menyala-nyala dari surga.
Minyak Urapan
Di
Alkitab, pengurapan dengan minyak dilakukan untuk menobatkan seseorang
menduduki jabatan tertentu, misalnya menjadi imam, raja atau nabi.
Lalu Samuel mengambil
buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah
dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja
atas umat-Nya Israel? (1 Samuel 10:1)
Allah Bapa mengurapi Tuhan Yesus dengan Roh Kudus dan kuat kuasa.
Tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa (Kisah 10:38)
Saat ini dalam pelayanan doa digunakan “minyak
urapan”. Minyak itu bukan minyak urapan seperti untuk mengurapi raja
atau imam pada jaman Perjanjian Lama. Minyak urapan dalam PL dibuat
adalah campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan
seorang tukang campur rempah-rempah dan menjadi minyak urapan yang
kudus.
Haruslah kaubuat semuanya itu
menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang
dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur
rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus.
(Keluaran 30:25)
Orang awam dilarang membuat minyak urapan kudus seperti itu, dan jika ada yang membuat campuran itu harus dihukum mati.
Orang
yang mencampur rempah-rempah menjadi minyak yang semacam itu atau yang
membubuhnya pada badan orang awam, haruslah dilenyapkan dari antara
bangsanya. (Keluaran 30:33)
Di Alkitab ada simbol-simbol yang dipergunakan
dalam pelayanan, misalnya: baptisan mempergunakan air, perjamuan kudus
mempergunakan roti dan anggur dan untuk menyucikan digunakan garam.
Adapun untuk berdoa, jemaat mula-mula di Perjanjian Baru mempergunakan
minyak. Minyak urapan untuk berdoa pada masa itu mempergunakan minyak
zaitun, yang dioleskan pada bagian yang sakit atau dituang pada bagian
yang luka (berfungsi sebagai pembunuh kuman).
Kalau ada seorang di antara
kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka
mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
(Yakobus 5:14)
Minyak urapan yang sekarang ini adalah minyak
zaitun atau minyak goreng biasa yang didoakan Hamba Tuhan, gunanya untuk
sarana dalam berdoa seperti yang terdapat di dalam Yakobus 5:14. Selain
untuk mengoles pada orang yang sakit, juga untuk menyucikan atau doa
peneguhan. Dalam agama Katolik, minyak digunakan untuk mengurapi dalam
sakramen perminyakan - untuk orang-orang yang sakit parah atau orang
tua.
Dalam melayani Pelepasan dan Pemulihan, kita PD
Yoel menggunakan minyak urapan yang dioles dalam bentuk tanda salib di
dahi kepala, atau dioles pada bagian yang sakit. Jika mendoakan rumah,
minyak urapan dioleskan dalam bentuk tanda salib di dinding, jendela,
pintu, lantai, perabotan rumah atau kendaraan yang didoakan.
Secara fisik yang dilihat adalah kita mengoleskan
minyak urapan ke bagian-bagian atau perabotan rumah, tetapi di dalam
Roh terlihat sinar putih yang menyelubungi dan melindungi rumah yang
didoakan. Pada saat doa penyucian rumah, maka semua roh teritorial yang
mengikat tanah, bangunan maupun perabotan rumah, diikat dan diusir di
dalam nama Tuhan Yesus. Roh-roh setan yang bercokol itu hilang lenyap
digantikan dengan perlindungan sinar putih dari surga yang tidak. Begitu
juga kalau kita menginap di hotel, maka yang pertama kali kita lakukan
adalah menyucikuduskan kamar hotel dengan mempergunakan minyak urapan.
Minyak urapan bisa diperoleh dari gereja-gereja
yang menyediakannya setelah didoakan oleh hamba Tuhan. Tetapi jika tidak
ada, kita bisa membuat minyak urapan untuk berdoa, dengan mempergunakan
minyak Zaitun/olive oil (bisa dibeli di toko-toko swalayan) atau minyak
goreng. Untuk minyak urapan, saya biasa membeli olive oil/minyak zaitun
yang harum di toko swalayan kemdian memasukkan ke dalam botol parfum
kecil-kecil yang dibeli di toko parfum harganya Rp 3 ribu-an sehingga
praktis dimasukkan di tas Alkitab atau di saku.
Minyak itu kita doakan dengan tumpang tangan, "Tuhan
Yesus, berkatilah minyak ini dengan kemuliaan Allah Bapa, kuasa darah
Kristus dan api Roh Kudus. Juga Tuhan Yesus memberkati dengan kuasa
surgawi yang terdapat di dalam setiap Firman Allah -- sehingga minyak
ini disucikuduskan sebagai minyak urapan untuk pelayanan doa. Dalam nama
Tuhan Yesus. Amin."
Mengenai minyak urapan ini saya ingat pengalaman bu Naomi (ijin sharing ya bu Naomi ...)
di Singapore yang mau mencoba berdoa dengan mempergunakan minyak
urapan. Kemudian saya sharing mengenai minyak urapan seperti di atas. Di
rumahnya bu Naomi ternyata mempunyai olive oil, kemudian didoakan
sendiri tumpang tangan dengan mempergunakan doa di atas.
Malam harinya pada saat semuanya tidur, rumah
disucikuduskan dengan mempergunakan minyak urapan, dioleskan di pintu,
jendela, dinding dll. Pagi harinya mbak Ika (pembantu) bercerita bahwa
malam hari dia mendapat penglihatan ada teralis cahaya putih di pintu
dan jendela seluruh rumah. Dia heran, masak rumah semua pintu dan
jendela dipasangi teralis, nanti bagaimana bisa lewat. Pagi hari, dia
memeriksa satu persatu jendela dan pintu, masih terbuka seperti
biasanya. Teralis cahaya putih itu hanya bisa dilihat di dalam Roh
sebagai bentuk perlindungan atas rumah bu Naomi yang sudah didoakan
disucikuduskan dengan minyak urapan.
Tuhan Yesus melalui peristiwa itu menunjukkan dua
hal, yang pertama: setiap anak Tuhan mempunyai kuasa yang sama untuk
membuat dan mendoakan minyak urapan. Kedua, berdoa dengan minyak urapan
dinyatakan oleh Tuhan Yesus berkenan dihadapanNya, sehingga setiap
perlindungan dan kuasa doa yang diminta langsung diberikan di dalam Roh.
---
Tulisan ini
adalah sharing pengalaman saya, keluarga, tim PD Yoel dan para hamba
Tuhan yang lain mengenai roti/anggur Perjamuan Kudus dan minyak urapan.
Saya rasa hal ini tidak perlu diperdebatkan diantara gereja-gereja, baik
yang mempergunakannya atau yang tidak. Saya, keluarga dan tim PD Yoel
sendiri, sekalipun bergereja di gereja tradisional, tetap bisa bertemu
dengan Tuhan Yesus di dalam Roh dan kebenaran dan mengalami sendiri
semua kuasa yang disediakan Tuhan Yesus di dalam FirmanNya baik mengenai
roti/anggur Perjamuan Kudus maupun minyak urapan.
Saya mengajak kita semua anak-anak Tuhan di mana
pun untuk mencoba mengalami sendiri bertemu secara langsung dengan Tuhan
Yesus dan mengalami sendiri setiap kuasa surgawi yang telah
disediakanNya di setiap FirmanNya di dalam Alkitab.
Tetap semangat di dalam Firman Tuhan.
Maranatha!
(Indriatmo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar