Kamis, 21 Februari 2013

Ledakan Meteor, 50 ORANG MASIH DIRAWAT INTENSIF



Kompas, Minggu 17 Februari 2013

CHELYABINSK, SABTU - Sekitar 50 orang masih dirawat intensif di rumah sakit, termasuk satu orang yang mengalami koma, hingga Sabtu (16/2), satu hari setelah mereka menderita luka-luka akibat terkena dampak gelombang kejut jatuhnya meteor di kawasan Chelyabinsk, Rusia tengah.

 
Sebuah foto yang diambil polisi Chelyabinsk, Rusia, menunjukkan, beberapa orang berdiri di dekat lubang yang diduga sebagai tempat jatuhnya meteor di luar kota Chebarkul, wilayah Chelyabinsk. Sebuah meteor meledak dan melukai lebih dari 1.000 orang, sebagian besar akibat pecahan kaca. Pemerintah provinsi mengatakan, meteor itu jatuh di sebuah danau di luar kota Chebarkul.

Para pejabat Pemerintah Rusia menyebutkan, lebih dari 1.200 orang menderita luka-luka, sebagian besar akibat terkena pecahan kaca, dalam kejadian langka tersebut. Meteor itu memasuki atmosfer bumi di atas kota Chelyabinsk, Jumat (15/2) sekitar pukul 09:20 waktu setempat, meninggalkan jejak putih di langit sebelum meledak memancarkan cahaya yang lebih terang daripada matahari.



Beberapa menit kemudian, gelombang kejut ledakan dan dentuman sonik meteor itu datang , memecahkan kaca jendela lebih dari 4.000 bangunan di kota tersebut dan sekitarnya. Sebuah pabrik seng bahkan kehilangan atap dan sebagian dindingnya.

Gubernur Oblast Chelyabinsk Mikhail Yurevich mengatakan, kerugian materi akibat insiden tersebut mencapai 1 miliar rubel (Rp 321 miliar). Yurevich mengatakan, ribuan pekerja darurat telah dikerahkan untuk mulai mengganti kaca-kaca jendela yang pecah. Diharapkan, dalam waktu sepekan, semua jendela yang pecah sudah bisa diganti.

Namun, seminggu bisa jadi terlalu lama bagi warga di kawasan pegunungan Ural yang masih dicekam musim dingin itu. Suhu udara pada siang hari di Chelyabinsk mencapai minus 12 derajat celcius dan bisa anjlok menjadi minus 20 derajat celcius pada malam hari.

Lebih dari 24.000 petugas darurat pun dikerahkan untuk mengganti kaca jendela dengan penutup darurat, seperti plastik atau papan kayu. Mereka juga mengumpulkan pakaian hangat dan bahan makanan untuk membantu warga yang terdampak.

30 Kali Bom Atom

Sementara itu, para ilmuwan dari seluruh dunia berlomba mencari penjelasan insiden jatuhnya meteor di Rusia tersebut. Para ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) memperkirakan, meteor tersebut berdiameter 17 meter dan berbobot 10.000 ton sebelum memasuki atmosfer bumi.

Badan Antariksa Federal Rusia (Roscosmos) menyebut kecepatan meteor tersebut saat memasuki atmosfer bumi mencapai 30 kilometer per detik.

Saat bergesekan dengan atmosfer, meteor mulai terbakar dan kemudian meledak, melepaskan energi sebesar 500 kiloton TNT. Energi tersebut kira-kira setara dengan 30 kali energi bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, 6 Agustus 1945.

Melihat ukuran meteor tersebut, Paul Chodas, ilmuwan Program Obyek Dekat Bumi di Jet Propulsion Laboratory NASA, menduga banyak serpihan meteor berukuran besar yang sampai ke permukaan.

Otorotas Rusia menduga serpihan meteorit tersebut jatuh ke danau Cherbakul, sekitar 80 kilometer sebelah barat Chelyabinsk. Di lapisan es danau beku tersebut terlihat lubang selebar 6 meter, yang diduga menjadi titik jatuhnya meteorit.

Namun, hingga Sabtu, tim penyelam yang mencari hingga ke dasar danau belum menemukan serpihan meteor tersebut. Jarak pandang terbatas dan lapisan lumpur tebal di dasar danau menghalangi pencarian. (REUTERS/AFP/DHF)

* * * * *  


Peristiwa di atas merupakan satu contoh betapa dahsyat dan mengerikan ketika Meterai ke-enam dibuka: meteor (bintang-bintang) berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.



Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. (Wahyu 6:12-14)

Satu meteor jatuh di Rusia, ledakannya setara dengan 50 kali bom atom, dengan korban luka-luka 1.000 orang, padahal lokasinya di daerah kecil 900 kilometer sebelah timur Moskow. Ketika meterai keenam dibuka, maka meteor-meteor akan berjatuhan ke atas bumi menimpa kota-kota baik yang kecil dan besar membuat semua penduduk bumi dicekam kengerian yang hebat dan gemetar ketakutan.

Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan? (Wahyu 6:15-17)

Jika Tuhan sudah memberikan tanda-tanda mengenai kedahsyatan hari Tuhan, baik mengenai gemba bumi, tsunami maupun meteor jatuh, sebagai anak Allah, sebaiknya sekarang ini kita mulai mempersiapkan diri untuk menjadi “gadis yang bijaksana” yang tekun menantikan kedatangan sang Mempelai Agung dengan menjaga kekudusan hidup dan menjadi pelaku Firman dengan setia.

Justru ketika kita selalu mempersiapkan diri dan tekun menantikan kedatangan Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan melindungi kita dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. (Wahyu 3:10)

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

Maranatha!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar