Sabtu, 06 April 2013

KUASA DOA ITU NYATA

Pentingnya doa harian, suatu pertemuan setiap hari dengan Allah, dan bukan sekedar ucapan doa sepintas lalu, dilukiskan dengan meyakinkan dalam kisah dari seorang pedagang Kristen Armenia yang membawa barang dagangan dengan kafilah melintasi padang gurun menuju sebuah kota di Armenia bagian Turki. Setelah dibesarkan oleh orang tua Kristen, dia telah membentuk suatu kebiasaan hidup menyerahkan diri setiap hari ke dalam tangan Tuhan.

Pada saat peristiwa ini terjadi, negara itu didukuki oleh kamu "Kurdi" yaitu para bandit yang hidup dengan merampok kafilah-kafilah. Tanpa diketahui oleh pedagang itu, segerombolan penyamun ini telah mengikuti kafilahnya, dengan maksud merampoknya pada tempat pertama mereka akan berkemah.

Pada jam yang telah dipilih, di bawah naungan kegelapan, mereka datang mendekat. Anehnya semua terasa hening. Tampaknya tiada pengawal, tiada yang menjaga tetapi, selagi mereka mendesak maju, merekapun merasa heran, mereka menemukan tembok-tembok yang tinggi padahal tadinya tak pernah ada sama sekali.

Mereka terus mengikuti, tetapi malam selanjutnya mereka menemukan tembok-tembok yang tak juga dapat dilalui. Malam ketiga tembok-tembok itu tetap berdiri, tetapi ada lubang-lubang di dalamnya yang dapat mereka masuki.

Pemimpin para perampok, karena takut akan misteri itu, membangunkan sang pedagang.

"Apakah artinya ini ?" dia bertanya. "Sejak anda meninggalkan Ezerum, kami telah mengikuti dengan maksud merampok anda. Malam pertama dan malam kedua kami mendapati tembok-tembok tinggi mengelilingi kafilah ini, tetapi malam ini kami masuk melalui tempat-tempat yang runtuh. Kalau anda mau memberitahukan kami semua rahasia ini, saya takkan menggangu anda."

Pedagang itu sendiri merasa heran dan bingung. "Teman-teman," jawabnya, "saya sendiri tak berbuat apapun untuk mendirikan tembok sekeliling kami. Yang saya lakukan hanya berdoa setiap malam, sambil menyerahkan diri saya dan orang-orang yang menyertai saya kepada Allah. Saya sepenuhnya mempercayaiNya untuk menjaga saya dari semua yang jahat, tetapi malam ini, karena terlalu letih dan mengantuk, saya hanya memanjatkan berdoa dengan setengah hati saja. Itulah sebabnya anda diizinkan menerobos!"

Orang-orang Kurdi tertegun keheranan oleh kesaksian seperti ini.

Pada saat itu dan di situ juga, mereka menyerahkan diri kepada Yesus Kristus dan diselamatkan. Dari perampok kafilah, mereka berubah menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan. Namun orang Armenia itu tak pernah melupkan lubang dalam tembok doa itu.

(Gordon Lindsay, Prayer That Moves Mountains, Dallas : Christ for the Nations Inc., cetak ulang 1984, halaman 47,48)

Inline image 1

Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
Zakaria 2:5

Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mazmur 91:9-11

Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Ayub 1:9-10

BAYANG-BAYANGNYA BERBENTUK SALIB


Pada tahun 1967, ketika mengikuti pelajaran di kelas fotografi Universitas Cincinnati, aku berkenalan dengan seorang pemuda bernama Charles Murray. Ia adalah siswa di sekolah yang sama denganku, yang sedang dilatih untuk persiapan olimpiade musim panas tahun 1968 sebagai seorang pelompat indah papan kolam renang. Charles sangat sabar terhadapku ketika aku berbicara selama berjam-jam dengannya tentang Yesus Kristus dan bagaimana Ia telah menyelamatkanku.

Charles tidak dibesarkan dalam keluarga yang beribadah di gereja mana pun. Jadi, semua yang kuceritakan kepadanya memesonanya. Ia bahkan mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pengampunan dosa. Akhirnya, tibalah harinya untukku mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya. Aku bertanya apakah ia menyadari kebutuhan dirinya akan seorang Penebus, dan apakah ia siap untuk memercayai Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya. Aku melihat wajahnya berubah dan perasaan bersalah tergambar di situ. Namun, jawabannya tegas sekali, "TIDAK!"

Hari berikutnya, ia tampak diam dan sering kali aku merasa bahwa ia menjauhiku. Sampai suatu hari, aku menerima telepon dari Charles. Ia ingin mengetahui di mana ia dapat menemukan beberapa ayat dalam Perjanjian Baru yang telah kuberikan kepadanya mengenai keselamatan. Aku memberikan referensi menuju beberapa pasal dan bertanya apakah aku dapat menemuinya. Ia menolak tawaranku dan mengucapkan terima kasih untuk ayat-ayat yang kuberikan. Aku dapat menebak bahwa ia amat gelisah, tetapi aku tidak tahu di mana ia berada atau bagaimana cara menolongnya. Karena, saat itu ia sedang berlatih dengan fasilitas khusus milik universitas untuk menghadapi olimpiade.

Di antara pukul 22.30 -- 23.00 malam itu, Charles memutuskan untuk berenang dan melakukan sedikit latihan lompat papan. Malam pada bulan Oktober itu sangat cerah, bulan tampak penuh dan cemerlang. Kolam renang universitas kami berada di bawah langit-langit kaca sehingga bulan dapat bersinar terang melalui puncak dinding di areal kolam.



Ketika Charles mendaki papan lompat yang paling atas untuk melakukan lompatannya yang pertama, Roh Allah mulai menempelak dosa-dosanya. Semua ayat yang telah dibacanya dan kenangan saat aku bersaksi kepadanya tentang Kristus mulai memenuhi benaknya. Ia berdiri di atas papan dengan membelakangi kolam untuk melakukan lompatannya, merentangkan kedua tangannya untuk keseimbangan, memandang ke atas dinding, dan melihat bayang-bayangnya sendiri yang disebabkan oleh cahaya bulan. Bayang-bayangnya berbentuk salib. Ia tidak dapat menahan beban dosanya lebih lama lagi.

Hatinya hancur dan ia duduk di atas papan lompat itu dan meminta Allah untuk mengampuninya dan menyelamatkannya. Ia menerima Yesus Kristus di ketinggian lebih dari 20 kaki (7 meter) dari tanah. Tiba-tiba lampu di areal kolam menyala. Petugasnya masuk dan mengadakan pemeriksaan kolam.

Ketika Charles menengok ke bawah dari atas papan itu, yang dilihatnya adalah kolam yang kosong yang telah dikeringkan untuk beberapa perbaikan. Hampir saja ia menerjunkan dirinya menuju kematian, tetapi salib telah menghentikannya dari bencana tersebut.

(Diambil dan disunting dari:/Nama buletin: Buletin Sinode GUPDI, Edisi IV/2002/Penulis: Tidak dicantumkan/Penerbit: Sinode GUPDI, Solo 2002/Halaman: 33/i-kan-kisah)

* * * * *

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).

O B A T



Pertama kali dengar kata obat pasti saya akan berpikir rasanya yang pahit. Sebab mau obat yang dalam bentuk sirup pun tetap ada rasa pahitnya.

Waktu kecil saya jarang sakit, tetapi kalau sakit paling malas kalau disuruh makan obat. Karena rasanya yang pahit. Tetapi ketika mulai remaja, dan mulai sakit persendian juga tulang belakang. Hampir setiap hari saya makan obat anti sakit.

Karena makin hari tulang belakang nggak bisa dilurusin. Akhirnya saya pun kesulitan untuk menelan obat. Sehingga selama obat itu boleh di potong atau hancurkan, saya memakannya dengan mengigitnya.

Awalnya sungguh tidak enak, sebab sangat pahit dan beberapa obat baunya aneh. Tetapi lama kelamaan saya menikmatinya.

Saya berpikir pahit adalah salah satu rasa yang dapat kita rasakan dengan lidah kita. Dulu saya tidak mengerti kenapa banyak orang yang suka makan sayur yang pahit-pahit. Saya kira mereka suka karena mereka dapat  menikmati rasa pahit itu.

Lalu di dalam kehidupan kita pun sebagai anak Tuhan. Terkadang Tuhan membawa kita mengalami masa-masa yang pahit. Di alkitab pun ada contohnya yang sangat terkenal, diizinkan Tuhan mengalami masa-masa yang sangat pahit yaitu cerita Ayub.

Jika kita saat ini berada di masa-masa yang pahit. Cobalah untuk menikmatinya. Sebab seperti lidah kita diciptakan untuk merasakan berbagai rasa. Demikianlah kehidupan kita dirancang oleh Tuhan supaya dapat menikmati segala yang terjadi di dalam dunia ini.

Entah pahit, manis, asin, asam, atau pun pedas yang kita rasakan saat ini, marilah kita tetap bersyukur kepada Tuhan. (DedyYanuar)


* * * * *

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:18)

BAGAIMANA MENGERTI KEHENDAK ALLAH DI DALAM KEHIDUPAN BERKELUARGA


Kesaksian Dimitri FU (Jemaat GKT)

Diilhami oleh pemberitaan Firman Pdt. Handoyo Santoso dengan judul ‘Praise & Worship’ dan ‘Iman’, maka saya tergerak untuk menyampaikan satu dari sekian banyak kasih penyertaan ALLAH di dalam kehidupan berkeluarga. Kesaksian hidup ini saya beri thema ‘bagaimana mengerti kehendak ALLAH di dalam kehidupan berkeluarga’.



Sebelumnya, perkenalkan nama saya Dimitri FU, saya telah di bimbing serta diberi makan rohani oleh GKT sejak tahun 1996. Saya mengenal GKT melalui istri saya Lindayanti yang sudah mengenal GKT jauh lebih lama.

Kesaksian ini bermula pada kwartal pertama tahun 2005 setelah kami mengetahui bahwa kami akan mempunyai anak ke-3. Sebagai informasi, kami sebelumnya berencana untuk mempunyai anak hanya 2 saja tanpa KB. Tapi memang manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang menentukan kehendak-NYA apa yang terbaik bagi anak-anak-NYA. Anak pertama kami Vladimir lahir 16 Maret 2002, anak ke-2 kami Valesca lahir 16 September 2004.

Dan sekitar Februari - Maret 2005, ada perubahan yang terjadi dalam tubuh istri saya secara biologis, dan setelah kami cek ke dokter, kami mendapat berita bahwa TUHAN memberi berkat melalui kehadiran seorang anak lagi yang akan hadir di dalam keluarga kami.

Setelah mengetahui kabar ini, saya langsung berlutut menyerahkan semuanya ini serta bertanya apa yang menjadi kehendak NYA dalam situasi ini. Dan jawaban yang saya terima adalah ‘cerita kejatuhan manusia’, yaitu kembali kepada rumus awal sebuah rumah tangga. Laki- laki bertanggung jawab bekerja mencari nafkah untuk keluarganya, perempuan bertanggung jawab mengatur rumah tangganya.

Juga masalah financial, saya sampaikan kepada-NYA, karena selama ini financial keluarga ini ditopang oleh kami berdua bekerja. Kalau istri saya di rumah maka financial keluarga ini pasti akan berubah. Jawaban yang saya terima dari-NYA adalah saya mesti up grade kualitas saya dengan bersekolah lagi dengan strata yang lebih tinggi.

Setelah saya mendapat gambaran seperti ini, saya langsung inform berita ini kepada istri saya. Lalu saya cerita kepada Pdt Markus untuk minta bantuan doa dalam menghadapi & menyelesaikan permasalahan hidup rumah tangga yang saya hadapi.

Kesimpulan secara singkatnya adalah saya sebagai kepala rumah tangga harus bertanggung jawab menafkahi keluarga secara financial dengan cara mengupgrade strata pendidikan saya supaya bisa mendapatkan pekerjaan dengan tanggung jawab yang lebih besar sehingga mampu mencukupi kebutuhan financial keluarga, dan istri saya berhenti dari pekerjaannya lalu bertanggung jawab mengatur rumah tangga sehingga mampu mendampingi anak-anak dalam pertumbuhannya.

Ini adalah bentuk pelaksanaan iman. Mampu melihat apa yang belum terjadi serta taat menjalankan apa yang menjadi kehendak-NYA sehingga kita meraih apa yang DIA rencanakan dalam kehidupan ini.

Hal yang tidak mudah untuk dilakukan adalah:

A. Bagaimana saya mesti memberitahu kepada istri saya di saat karirnya sedang maju:

Tahun 2004 istri saya di tawari suatu posisi dalam pekerjaannya untuk bertanggung jawab pada sebuah kantor cabang pembantu. tahun 2005 awal dia mendapat kesempatan dari perusahaan dimana dia bekerja untuk meneruskan ke jenjang specialis auditor.

B. Posisi & kondisi saya sebagai suami:

background education saya yang notabene sebagai engineer harus mampu mengikuti perkuliahan management yang notabene tidak pernah saya dapati waktu di strata 1, seperti mata kuliah ekonomi, akuntansi, finance dan lain sebagainya. tugas tanggung jawab pekerjaan yang saya jalani bukan hanya pada 1 pekerjaan tapi beberapa bidang tanggung jawab.

Tetapi dengan kejadian serta permasalahan yang ada di dalam rumah tangga, kami mau kehendak-NYA yang jadi, akhirnya kami mau mengikuti ‘rumus’ kehidupan keluarga dalam Kejadian 3 (kejatuhan manusia).

Dalam menghadapi permasalahan yang ada dan pada saat kami menyerahkan semua ini kepada-NYA, bukan secara kebetulan, perusahaan di mana istri saya bekerja melakukan program pension dini bagi karyawan dengan spesifikasi tertentu. Karena prestasi (karir) yang dicapai oleh istri saya di dalam pekerjaannya, sebenarnya program ini tidak diperuntukkan bagi istri saya menurut syarat & kondisi administratif.

Lalu kami kembali berdoa kepada Bapa di Surga serta menyerahkan semua ini kepada-NYA, karena kami yakin di dalam TUHAN tidak ada yang kebetulan. Kembali kami minta bantu doa masalah ini kepada Pdt Markus.

Lalu kami ajukan keikutsertaan program pension dini ini kepada pihak manajemen perusahaan dimana istri saya bekerja. Dan doa kami dijawab: keikutsertaan dalam program pension dini disetujui.

Sambil kami menunggu terlaksananya pencairan dana pension, saya mencari informasi untuk rencana pendidikan saya ke jenjang strata 2. Dari data yang ada, saya bawa lagi dalam doa, program manakah yang seturut kehendak TUHAN. Baik dari segi biaya, lokasi, serta kualitasnya. Tuhan memberi kami jawaban, ternyata sekolahnya berlokasi di seberang lokasi kantor saya (di jalan Sudirman).

Dalam masa menunggu program pension dini dan waktu membayar sekolah, iman kami diuji, benarkah ini kehendak ALLAH atau bukan, karena ada rumors bahwa program tersebut diundur untuk waktu yang belum ditentukan. Tapi karena kami percaya dan bertekun dalam doa maka kami bisa melihat bahwa itu memang kehendakNYA. Dan semua terjadi ‘on time’sesuai dengan waktu NYA. DIA tidak pernah meleset dalam menolong.

Satu cobaan yang sempat muncul dalam berkomitmen untuk tetap menentukan menjalani kehendak-NYA atau menuruti kata hati dalam hidup kami. Satu tawaran pekerjaan dari perusahaan fast moving consumer good paling wahid di negri ini yang cukup menggiurkan datang kepada saya satu bulan sebelum saya menjalani pendidikan strata 2.

Tawaran yang datang adalah posisi untuk memegang branch di Bali, dan general manager yang meng-interview saya minta supaya saya mendiskusikan hal tersebut dengan istri saya, kalau okay tinggal inform balik dan semuanya sudah tersedia (rumah full furnish, kendaraan yang bahkan pada saat itu sudah disebutkan type & jenisnya). Begitu juga masalah financial saya sudah pasti tercover, dan mereka minta saya mulai bekerja per 1 Agustus 2005. Jadwal perkuliahan yang direncanakan adalah tanggal 8 Agustus 2005. Lalu kami kembali berdoa serta menyerahkan masalah ini kepada-NYA supaya kami tetap dikuatkan dengan komitmen bahwa saya tetap akan menjalani pendidikan terlebih dahulu.

Akhirnya per tanggal 1 Agustus 2005 istri saya resmi berhenti bekerja dan saya bekerja memenuhi kebutuhan financial sendiri ditambah uang pension.

Setelah permasalahan di atas saya anggap terselesaiakan, di bulan Januari 2006 muncul permasalahan baru lagi. Anak saya yang pertama mulai masuk sekolah dan kami sedang mencari sekolah. Sebagai informasi, kami tinggal di daerah Lippo Karawaci Tangerang. Kami mulai mencoba melakukan komparasi terhadap sekolah di sekitar complex.

Kembali saya berdoa untuk menyerahkan masalah ini kepada- NYA. Setelah saya berdoa saya inform ke istri saya, "Kita akan sekolahkan Vladimir di complex Lippo Karawaci. Kalau Vladimir di test lulus, maka TUHAN tidak akan tinggal diam dalam kelangsungan pendidikan Vladimir, tapi kalau Vladimir tidak lulus test kita akan tanya lagi kepada TUHAN di mana Vladimir mesti sekolah." Alhasil hasil test Vladimir sangat memuaskan.

Dan setelah Vladimir tahu bahwa dia lulus, di perjalanan Vladimir berbicara kepada saya, "Pa, kalau saya sekolah nanti saya mau naik mobil ini" (satu-satunya kendaraan yang kami miliki pada saat itu). Lalu saya jawab "Okay, nanti kita berdoa minta sama TUHAN supaya pas kamu sekolah, papa juga dapat mobil lagi untuk kerja."Hal ini pun kami amin-kan bakal terjadi dalam kehidupan kami nantinya.

Pada bulan yang sama pula, Januari 2006, saya mendapatkan kembali tawaran yang menggiurkan dari perusahaan asing yang cukup besar, dengan penempatan di Indonesia bagian Timur, bahkan sempat didiskusikan benefitnya, bahwa nanti kalau cuti tidak usah balik ke Jakarta, lebih baik ke Sidney karena biayanya jauh lebih murah. Kembali kami berdoa kepada-NYA minta untuk tetap dikuatkan dalam komitmen study.

Dalam pergumulan study saya pun cukup berat, bahkan saya sempat nangis dan minta TUHAN mampukan saya menjalani semua ini. Pagi jam 08.00‐ 17.00 saya punya tanggung jawab di pekerjaan, malam 18.30‐21.00 atau 22.00 saya menjalani study saya, sampai rumah sekitar 45 menit (rata-rata tiba di rumah pkl. 22.45). Belum lagi saya mesti bebenah diri, belum lagi saya mesti mengerjakan tugas pekerjaan serta tugas study, belum lagi saya mesti belajar. Dan alhasil setiap hari saya tidur pukul 00.00 atau maximum pkl 01.00 pagi. Bangun pukul 05.00 saya siapkan waktu sekitar 30 menit untuk bertanya kepada TUHAN apa yang mesti saya lakukan hari ini dan meminta pertolongan-NYA yang saya butuhkan dalam menjalani hidup hari ini.

Hal ini sudah saya jalani selama 1 tahun ini. Dan saya sudah mempunyai komitmen untuk menjalani apa yang seharusnya saya jalani sekalipun itu berat dan seolah tidak mampu. Tapi saya punya TUHAN YESUS yang memampukan menjalani semua ini.

Dan dengan bangga saya sampaikan di sini bahwa IPK saya semester 1 adalah 3,39 dan setelah semester 2 naik menjadi 3,53. Dan hal yang saya anggap masuk dalam rencana-NYA dan bukan hal kebetulan adalah di periode saya, bagi mahasiswa yang sudah mempunyai bahan thesis boleh mengajukannya di semester 2 dan menyelesaikannya di semester 3. Dengan peraturan yang ada, saya lebih terdorong untuk menyelesaikan study tepat waktu dalam waktu 3 semester.

Akhirnya, di akhir semester 2, saya mengajukan proposal thesis dan di setujui oleh pimpinan bidang study. Dalam waktu libur setelah perkuliahan semester 2 bulan kemarin (Juni‐Juli), saya mampu menyelesaikan penulisan thesis sampai dengan bab 4 (pengambilan data + analisa data). Dan karena saya masih ada mata kuliah yang mesti saya selesaikan pada semester 3, setelah ujian akhir di Desember nanti, saya berencana akan maju sidang thesis.

Pada bulan Mei 2005 yang lalu saya mendapatkan kembali 2 tawaran pekerjaan di lokasi Jakarta yang tidak akan mengganggu study saya. Dua perusahaan lokal bersekala nasional, 1 perusahaan fast moving consumer goods berlokasi di Bekasi dengan total karyawan 8,000 orang di seluruh Indonesia serta 1 perusahaan farmasi berlokasi di Jakarta Barat dengan total karyawan 3,000 orang di seluruh Indonesia.

Kembali kami menyerahkan hal tersebut kepada Bapa di Sorga. Bahkan di saat-saat yang kritis kami harus memilih, kembali kami menghubungi Pdt. Markus untuk bantu dalam doa. Di saat yang bersamaan, pada saat itu doa 10 hari di laksanakan di GKT, saya yang walaupun tahun ini tidak bisa hadir 10 hari berturut-turut dikarenakan waktu ujian akhir semester 2, saya tetap menyerahkan permasalahan ini di saat setiap kali saya datang mengikuti doa 10 hari.

Akhirnya kami mendapat jawaban gambaran cerita ‘Abraham’. Yaitu cerita tentang: pada saat para pekerja Abraham berselisih dengan para pekerja Lot, mengenai lahan untuk pakan ternak mereka. Cerita inilah yang mendasari keputusan saya untuk memilih perusahaan farmasi dengan total karyawan yang lebih sedikit.

Alhasil, pada saat saya mau menandatangani perjanjian kerja, pihak perusahaan menyatakan bahwa posisi yang ditawarkan pertama kali sebagai HRD Manager diubah menjadi assistant GM, dan inilah yang tertera di surat perjanjian kerja. Apa yang tidak pernah kami pikirkan sebagai seorang GM, TUHAN berikan kepada kami sebuah kepercayaan yang terbaik yang tidak pernah kami pikirkan. Dan hal ini tepat terjadi pada saat anak saya juga masuk sekolah.

Anak saya mulai sekolah tanggal 31 Juli 2006, sedangkan saya mulai bekerja di tempat yang baru tanggal 1 Agustus 2006. Tepat pada saat Vladimir sekolah dengan menggunakan kendaraan yang kami miliki, begitu juga saya mendapatkan kendaraan lain dari tempat pekerjaan saya yang baru.

Kesimpulan secara singkat:
Melalui tulisan ini (praise & worship), saya ingin menyaksikan bagaimana TUHAN bertahta serta berkarya dalam kehidupan berkeluarga kami.

Seorang laki-laki harus mampu menjadi imam bagi keluarganya dan memberikan direction kepada keluarganya supaya mengerti apa yang harus dilakukan, karena komunikasi yang dibangun bersama-NYA, dan dia harus mentransfer imannya kepada keluarganya. Bagaimana menjalani hidup berkeluarga dengan iman serta mengerti kehendak-NYA.

Bagaimana kami mengerti apa yang menjadi berkat dan apa yang TUHAN sudah sediakan bagi kami di masa yang akan datang. Saya panggil istri saya yang sedang berkarir dalam pekerjannya supaya berhenti dan mengurus rumah tangga. Bagaimana saya harus berkomitmen menjalani pendidikan strata 2 yang notabene berbeda sama sekali dengan latar belakang pendidikan strata 1 saya. Tetap pada komitmen walaupun ada tawaran yang seolah sudah menjadi jawaban kebutuhan secara financial. Ditambah lagi saya harus tetap bekerja dengan tanggung jawab yang tidak sedikit serta waktu untuk keluarga tinggal sabtu dan minggu, karena saya bangun + berangkat kerja hanya melihat anak-anak saya masih tidur, begitu pula pada saat saya pulang study, anak-anak saya sudah tidur, tapi merekalah yang menjadi kekuatan saya dalam menjalani kehidupan ini untuk meraih apa yang menjadi berkat bagi keluarga, tentunya atas Kehendak NYA.

Sampai akhirnya Allah berikan semua berkat yang sudah di rencanakan bagi keluarga kami, bahkan lebih dari yang kami pikirkan dan yang menjadi kebutuhan kami tepat pada waktu NYA. Tidak pernah DIA rencanakan meleset. Bahkan apa yang DIA berikan lebih dari apa yang kami pikirkan, DIA berikan apa yang tidak pernah kami pikirkan dan kami tahu DIA beri yang terbaik dalam kehidupan ini.

Tapi semua itu tentu ada syarat & kondisi serta harga yang harus kami bayar. Kami tidak mendapatkan itu semua dengan duduk-duduk, dan kami mendapatkan itu semua tidak hanya dengan berdoa. Kami mendapatkan itu semua dengan doa serta menjalani kehendak-NYA (action). Yaitu dengan mendengarkan Firman-NYA, tanamkan dalam hati sehingga jika ada masalah yang datang menghadang, DIA sendiri yang akan memberikan jawaban serta jalan keluar melalui Firman-NYA, berdoa minta kekuatan untuk menjalani kehendak-NYA, lalu melakukan kehendak-NYA dalam kehidupan sehari-hari dengan kekuatan yang berasal dari pada-NYA.

Selalu lakukan hubungan dengan NYA lewat doa. Niscaya DIA akan berkarya dalam kehidupan ini bahkan DIA mampu memberi tahu apa yang akan terjadi dalam hidup ini di kemudian hari, sehingga DIA akan mengarahkan kita pada berkat yang telah DIA sediakan bagi kita. Setiap hari saya selalu bangun subuh dan langsung berdialog dengan Allah serta bertanya apa yang harus saya lakukan hari ini dan membiarkan DIA berbicara memberi tahu kehendak-NYA, lalu minta kekuatan untuk menghadapi hari ini dan menyerahkan hidup hari ini sepenuhnya dalam tangan-NYA. Tidak lupa minta ampun atas segala kesalahan yang sudah kita perbuat hari sebelumnya baik sadar atau tidak.

Mengucap syukur atas segala yang terjadi di dalam hidup ini baik dalam situasi yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan serta menunggu ALLAH menyelesaikan setiap permasalahan kita. Saya selalu mengakui bahwa saya itu nothing’di hadapan ALLAH, tapi hanya oleh kasih karunia-NYA saja sehingga kita bias jadi seperti ini. Rendahkan diri.

Tugas saya hanya menyampaikan kesaksian ini, biarlah ALLAH sendiri yang akan berkarya di dalam kehidupan saudara dalam membaca tulisan ini.

Selamat mencoba dan buktikan serta rasakan betapa baiknya TUHAN itu. (Dimitri FU)

* * * * *

Suami --> Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3:17-19)

Istri --> Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (Kejadian 3:16)

DI SURGA NANTI



"Di surga nanti kita pakai baju putih .. Atas kepala bermahkota mas. Haleluya Puji Tuhan .. Kekal selamanya .."

25 MARET 2013 - Kira-kira lagu itulah yang saya ingat saat ini ketika baru bangun dari mimpi. Saya dibawa melihat salah satu kegiatan yang kita akan lakukan di surga nanti.



Saya beryukur dibawa kembali ke surga subuh tadi. Kini cukup lama saya berada di sana. Di kesempatan sebelumnya hanya beberapa detik saja saya di sana. Kali ini Tuhan memberikan permainan yang begitu menyenangkan. Dan saat ini pun kita dapat melakukannya selama masih di bumi ini.

Nama permainannya mungkin adalah menjadi malaikat Tuhan. Tujuannya menolong orang-orang berdosa supaya tidak lagi berbuat dosa atau membatalkan niatnya dalam berbuat dosa.

Supaya tambah seru permainannya, kita berlomba dengan anak-anak Tuhan lainnya. Di tempat permainan saya ada sekitar 3 orang.

Tidak hanya itu, supaya lebih menarik Tuhan memberikan tugas yang berbeda-beda tergantung skill atau kemampuan kita saat masih di dunia dan diundi pula tugasnya atau misinya.

Saya mencoba 3 kali permainan seperti ini. Yang pertama saya dikirim untuk membuat bertobat seseorang yang amat suka berbelanja.

Orang itu luar biasa kaya. Tetapi dia hanya peduli sama dirinya sendiri. Tugas saya untuk mengingatkannya supaya memberi kepada sesamanya manusia. Karena saya belum mengerti harus bagaimana bertindak atau cara bermainnya. Akhirnya saya hanya diam saja dan orang itu masuk neraka. Saya pun dimasukan ke neraka juga.

Wah spontan rasa sakit membakar tubuh saya. Jauh tak terbayangkan sakitnya dibandingkan sakit sendi dan tulang belakang yang saya alami saat ini.

Tetapi Tuhan langsung berkata : "Kalau misimu gagal dan ke neraka. Langsung bilang Tuhan tolong aku atau keluar. Maka akan kembali ke surga".

Dan saya pun spontan ngomong, "Tuhan tolong maafkan saya karena gagal". Tiba-tiba ada cahaya damai sejahtera di sekeliling saya dan api itu pun tidak dapat membakar saya. Tiba-tiba saya berpindah kembali ke surga.

Ketika di surga teman bermain saya nanya "berhasil nggak?" Saya malu dan jawab, "Nggak berhasil". Ternyata yang lain pun sama saja. Tidak berhasil juga dalam misi menolong orang.

Permainan dilanjutkan kembali ... Kali ini yang kedua saya ketemu sama penjudi. Tugasnya simpel membuat dia berhenti berjudi.

O iya, saya lupa memberitahu saat kita bermain game seperti ini kita bisa memilih jadi sosok yang tak terlihat (malaikat) ataupun menjadi sosok yang dapat dilihat (manusia) oleh target kita.

Yang pertama dan kedua saya menjadi sosok yang dapat dilihat oleh target atau menjadi manusia. Di yang kedua saya mencoba menjadi temannya.

Di saat saya lagi tidur di dalam misi itu. Uang dan segala tabungan serta harta benda saya dicuri sama target saya. Wah pas bangun kaget dan tiba-tiba si target datang nangis-nangis karena dia kalah judi lagi dan lagi dicari-cari orang yang mau menagih hutang dia.

Dan singkat cerita akhirnya target saya itu disiksa sampai mati oleh para penagih hutang lalu target saya itu dimasukan ke neraka. Dan karena saya gagal. Saya pun masuk neraka.

Tapi kali ini sudah tidak takut, karena sudah tahu bahwa Tuhan melindungiku sehingga api neraka pun tak dapat menyakitiku. Lalu saya berkata "keluar". Dan saya kembali ke surga lagi.

Langsung lanjut ke permainan selanjutnya. Saya diberi misi untuk membuat bertobat seorang PSK. Wah pas tiba di lokasi permainan yang merupakan warung remang-remang. Kalang kabut saya. Sebab saya nggak mau gagal lagi dan saya bingung harus bagaimana caranya membuat si target bertobat.

Saya kali ini menjadi sosok yang tak dapat dilihat. Saya mencoba membuat takut si target dengan mengoyang-goyangkan kursi di depan dia. Sampai si target ngomong sama pemilik warung, "Kursinya goyang-goyang ya?". Kata pemilik warung, "Lue udah mabok. Makanya terlihat goyang-goyang sendiri".

Terus saya mencoba menjauhkan botol alkoholnya dia, supaya dia tidak minum alkoholnya lagi. Tapi dia tetap mencari dan mengambilnya. Dan merasa bahwa dirinya sudah mabok sehingga tak tahu bahwa botol alkoholnya sayalah yang memindahkannya.

Tidak lama kemudian ada anak muda yang mencari dia. Saya pun langsung mencoba mentoel dia dan berkata dalam hati nuraninya, "Jangan lakukan ini. Ini adalah tindakan berdosa. Bertobatlah. Masih belum terlambat".

Tetapi target saya menghiraukan hati nuraninya. Dan anak muda tadi mengajaknya masuk kamar. Singkat cerita target saya dibunuh oleh pemuda itu. Dan tentu saja target saya langsung berada di neraka, begitu juga saya.

Saya pun kembali berkata : "keluar", dan saya kembali ke surga. Wah saat di surga saya malu sekali. Sebab gagal 3 kali berturut-turut. Tetapi Tuhan berkata, "Begitulah pada akhirnya semua pilihan kembali kepada manusia itu. Sehingga jika mereka masuk neraka janganlah mempersalahkan Tuhan. Sebab Tuhan sudah sering kali mencoba mengingatkan untuk bertobat."

Lalu saya dan teman bermain lainnya tidak sabar tugas berikutnya. Tetapi Tuhan bilang, "Nanti saja kita lanjutkan permainan ini. Kita coba permainan yang baru."

Kemudian Tuhan melihat ke arahku dan berkata kepadaku, "Kembalilah ke dunia, dan beritahukan teman-temanmu bahwa di surga adalah tempat yang menyenangkan. Dan permainan yang seperti tadi dapat kamu dan teman-temanmu lakukan selama masih di dunia."

Lalu saya pun terbangun dan berada di atas ranjang saya. Setelah berdoa, saya langsung menuliskannya. Dan saya kirimkan.

Kalau yang tidak percaya cerita di atas, tidak apa-apa. Tetapi satu hal yang pasti, "Surga adalah tempat yang sangat menyenangkan. Jangan takut, di surga nanti ada hal yang jauh lebih menarik dibanding yang ada di dunia ini."

Semoga tulisan saya ini menjadi berkat pada setiap orang yang membacanya. (DedyYanuar)

* * * * *

Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. (2 Korintus 3:10)

SERBA INSTANT ATAU CEPAT



Mulai dari beberapa dekade yang lalu banyak sekali kita temui makanan maupun minuman yang instan. Bahkan saat ini sudah tak dapat dihitung jenis makanan maupun jenis minuman yang terdapat di pasaran.



Karena zaman sekarang, kita dituntut serba cepat, sehingga mungkin sebagian dari kita juga merasakan kejenuhan dalam beraktivitas. Seperti sekolah, kuliah maupun bekerja.

Begitupun dengan ibadah di dalam gereja. Saat ini banyak dari kita (saya pun pernah) mengalami rasanya ingin ibadah yang cepat dan tepat waktu. Baik waktu mulai dan waktu selesainya.

Di gereja saya beribadah terkadang ada yang bersaksi setelah Firman Tuhan. Terkadang kalau yang bersaksi itu adalah orang yang membosankan atau lebih seperti orang curhat daripada bersaksi, sehingga waktu ibadahnya jadi semakin lama. Tidak sedikit orang akan meninggalkan ibadah yang masih berlangsung itu.

Ya itu memang hak mereka. Mau pulang sebelum ibadah selesai, atau pulang setelah ibadah selesai itu adalah hak mereka.

Tetapi lama kelamaan setelah saya merasakan sendiri dan melihat kejadian ini. Saya melihat adanya tanda-tanda bahwa yang saya lakukan itu hanyalah sekedar rutinitas saja. Datang ke gereja, melayani, memberikan persembahan, mendengarkan khotbah, lalu ingin segera cepat-cepat pulang. Dan pada akhirnya berkat dan damai sejahtera dari Tuhan pun terasa hambar.

Saya pribadi bersyukur kepada Tuhan karena mengingatkan hal ini, yaitu supaya ketika kita pergi beribadah, marilah kita menikmatinya. Entah akan berapa lama ibadah itu akan berlangsung, marilah kita menikmatinya.

Berilah waktu dan ruang untuk Tuhan di dalam kehidupan kita. Sebab beribadah itu adalah salah satu saat dimana kita bersekutu dengan Tuhan. Beribadah itu adalah saat dimana kita ingin menyenangkan hati Kekasih kita yaitu Tuhan Yesus.

Begitupun dengan berdoa dan bersaat teduh. Marilah kita memberikan waktu sebanyak yang kita bisa untuk Kekasih kita, Tuhan Yesus.

Kiranya damai sejahtera dan berkat dari Allah Bapa, dan Anak-Nya yang Tunggal serta Roh Kudus menyertai kita sampai selama-lamanya. Amin

Selamat beribadah kepada Tuhan. (DedyYanuar)

* * * * *

"Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11)

KAMIS PUTIH



Kamis Putih adalah hari Kamis sebelum Paskah, pada Hari Raya Pekan Suci ini umat Kristen mempunyai tradisi memperingati Perjamuan Malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus.[1] Hari ini adalah salah satu hari terpenting dalam kalender Gereja.[2] Ini adalah hari pertama dari hari raya Paskah, yang dimulai pada pukul 6 sore, dan berlangsung 7 hari.[1] Hari Kamis Putih ini juga disebut Kamis Suci.(bahasa Inggris: Holy Thursday)[1]

Ritual Perjamuan Malam setelah ini pada setiap misa atau kebaktian diperingati sebagai perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus.[2] Pada misa malam ini, pastur juga mencuci kaki umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki para muridnya dalam perjamuan terakhir, pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.[2]

Penggunaan nama-nama "Maundy Thursday", "Holy Thursday" dan yang lainnya berbeda-beda di tempat-tempat yang berbeda pula. Yang menjadi pertimbangan dan memengaruhi 'nama-nama' itu adalah budaya setempat terkait geografis dan kesepakatan saja. Di Inggris jelas dipakai "Maundy Thursday" , namun jarang dipakai pada konteks Irlandia dan Skotlandia. Biasanya umat juga menghitungnya berdasarkan teknik kalender setempat. Gereja Anglikan memakai nama "Maundy Thursday" dalam buku tata ibadahnya, dan menganggap nama "Holy Thursday" nama alternatif untuk Hari Kenaikan.[3][4] Tetapi di luar tata ibadah resminya, Jemaat Anglikan kadang-kadang memakai nama "Holy Thursday" diperuntukkan hari sebelum Jumat Agung.[5] Gereja Katolik Roma, bahkan di negara-negara dengan "Maundy Thursday" menjadi nama di undang-undangnya, menggunakan nama "Holy Thursday" dalam Buku Ibadah resmi bahasa Inggris ;[6] tetapi, kecuali dalam teks-teks ini, Umat Katolik Roma kadang-kadang memakai "Maundy Thursday", khususnya di Inggris.[7] Persekutuan Gereja Metodis menggunakan nama "Holy Thursday!" di dalamnya Ibadahnya,[8] tetapi dalam sumber resmi, ini digunakan baik "Maundy Thursday"[9][10] dan "Holy Thursday".[11][12] Kedua nama itu digunakan oleh denominasi Kristen sama seperti itu, termasuk Gereja Luteran[13][14][15] atau porsi Gereja Reformasi.[16][17][18] Gereja Presbiterian menggunakan sebutan "Maundy Thursday" untuk menunjukkan hari yang kudus dalam sumber resminya.[19] Dalam Gereja Ortodoks Timur, nama untuk hari suci, dalam Ritus Bizantine, "Great and Holy Thursday"[20] atau "Holy Thursday",[21][22] dan di Ritus Gereja Barat "Maundy Thursday",[23][24] "Holy Thursday"[25] atau keduanya.[26] Gereja Koptik Ortodoks menggunakan nama "Maundy Thursday" and "Covenant Thursday" untuk hari suci.[27] Dalam Gereja Maronite [28] dan Gereja Ortodoks Siria,[29] "Thursday of Mysteries" atau Kamis Misteri. "Maundy Thursday" adalah nama resmi dalam undang-undang dari Inggris[30] dan Pilipina.[31]

Dasar Teologi


Orthodoks icon Kristus membasuh kaki para rasul (Abad 16, Pskov Sekolah iconography).

Pelayanan Kamis Putih secara tradisional dan menyejarah dapat mengenangkan kita pada peristiwa-peristiwa di mana Yesus mendekati masa-masa kematian-Nya.[32] Peristiwa-peristiwa yang sangat kaya makna dan penting.[32] Ini adalah pengenangan pada perempuan yang meminyaki Yesus dengan parfum dari buli-buli dan mengusapnya dengan rambutnya.[32] Ini juga pengenangan akan perjamuan malam yang dilakukan Yesus, akhir masa Yesus berbagi roti dengan para murid.[32] Ini adalah tanda dari keteladanan Yesus yang mereka semua pengikutnya menyebutnya pelayan.[32] dan ini juga pengenangan akan pengkianatan yang dilakukan Petrus dan juga Yudas.[32]

Ibadah Kamis Putih adalah pelayanan doa, menggambarkan peran Yesus yang telah datang ke dunia membawa terang, terang yang segera padam.[32] Pelayanan ini memiliki sebuah karunia sebagai garis luarnya sebagai sebuah lingkaran; terang (cahaya)-pelayanan-Perjamuan Kudus-pelayanan-terang.[32] Terang Allah adalah terang dari penciptaan dan terang Kristus.[32] Di dalam terang Kristus kita menemukan sebuah pesan, "Melayani"![32]

Pembasuhan Kaki dalam Kamis Putih


Uskup John membasuh kaki Eleanor, yang berjalan ke St. Giles, Wrexham, telanjang kaki, pada Kamis Putih 2007. Foto oleh Brian Roberts, Wrexham

Perintah untuk melakukan pembasuhan kaki ini hanya terdapat dalam Injil Yohanes dan tidak terdapat dalam Injil sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) lainnya.[33] Kaki adalah bagian yang kotor dalam tubuh manusia.[34] Kaki manusia menginjak debu tanah.[34] Pembasuhan merupakan sebuah bentuk dari simbolisasi tata gerak.[33] Kegiatan membasuh kaki adalah hal yang sudah biasa dilakukan oleh orang Yahudi pada zaman Yesus.[2] Proses pembasuhan kaki itu biasanya dilakukan oleh bawahan terhadap atasan.[2] Dalam dunia Yunani, pembasuhan kaki adalah hal yang hina, yang biasa dilakukan oleh budak.[2]

Namun yang istimewa di sini, pembasuhan kaki ini dilakukan oleh Yesus yang adalah Guru kepada murid-muridnya.[35]Yesus melakukan sebuah ritual yang biasa dilakukan dengan cara yang tidak berbeda.[35] Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak layak dilakukan oleh seorang Guru.[35] Tata gerak membasuh kaki ini menyimbolkan suatu teladan untuk merendahkan diri dan melayani.[35] Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Guru kepada murid-Nya.[35] Tata gerak membasuh kaki ini menyimbolkan suatu teladan untuk merendahkan diri dan melayani.[35]

Tindakan Yesus membasuh kaki merupakan tindakan simbolis yang menyimbolkan penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pembaharuan, kemuridan dan ibadah.[36] Penyerahan diri yang dimaksudkan adalah penyerahan diri Yesus dalam kematian untuk membersihkan orang lain.[36] Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan juga menyimbolkan kerendahan hati dan keinginan untuk menjadi hamba yang mau melayani orang yang hina sekalipun.[34]

Tahun Liturgi

Gereja Ritus Barat
1. Adven
2. Natal
3. Epifani
4. Masa Biasa
5. Masa Pra-Paskah
6. Rabu Abu
7. Pekan Suci
8. Minggu Palma
9. Trihari Suci/
10. Masa Sengsara
11. Kamis Putih
12. Jumat Agung
13. Sabtu Suci
14. Paskah
15. Asensi
16. Pentakosta
 
Gereja Ritus Timur
1. Eksaltasi Salib
2. Puasa Natal
3. Natal
4. Teofani
5. Puasa Besar
6. Paskah
7. Pentakosta
8. Transfigurasi
9. Tertidurnya Theotokos
10. Perlindungan Bunda Allah
 
Hari Kamis Putih pada dua Dasawarsa Ini
2000: 20 April
2001: 12 April
2002: 23 Maret
2003: 17 April
2004: 8 April
2005: 24 Maret
2006: 13 April
2007: 5 April
2008: 20 Maret
2009: 9 April
2010: 1 April
2011: 21 April
2012: 5 April
2013: 28 Maret
2014: 17 April
2015: 2 April
2016: 24 Maret
2017: 13 April
2018: 29 Maret
2019: 21 Maret
2020: 9 April

Tata Ibadah

Dalam Katolik Roma, tata ibadah Kamis Putih terbagi atas empat bagian besar, yaitu: Ibadat Sabda, Upacara Pembasuhan Kaki, Liturgi Ekaristi, dan Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus. Secara umum, tata urutan misa berlangsung seperti Perayaan Ekaristi pada hari Sabtu/Minggu biasa, namun pada perayaan ini terdapat upacara pembasuhan kaki dan upacara Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus. Selain itu, pada perayaan ini digunakan bel kayu sebagai pengganti gong/bel pada Doa Syukur Agung, serta tidak ada lagu penutup perayaan.

Tata urutan peringatan Kamis Putih berlangsung sebagai berikut:[37]
1.Perarakan masuk, diikuti Tanda Salib, salam, dan pengantar dari Imam.
2.Pernyataan tobat, diikuti Tuhan Kasihanilah Kami dan Madah Kemuliaan, diakhiri dengan Doa Pembuka. Pada Madah Kemuliaan, bel dan lonceng dibunyikan.
3.Bacaan Pertama (Kel 12:1—8.11—14), diselingi Mazmur Tanggapan, dan Bacaan Kedua (I Kor 11:23—26)
4.Bait Pengantar Injil (Alleluya), diikuti Pembacaan Injil (Yoh 13:1—15), dilanjutkan Homili oleh Imam.
5.Upacara pembasuhan kaki terhadap dua belas orang wakil umat oleh Imam, diikuti Doa Umat
6.Persiapan Persembahan dan Doa Persiapan Persembahan
7.Doa Syukur Agung. Pada Doa Syukur Agung, dipergunakan bel kayu sebagai pengganti dari gong dan bel yang dipergunakan pada Perayaan Ekaristi pada hari biasa.
8.Doa Bapa Kami
9.Doa dan Salam Damai
10.Pemecahan Roti (Anak Domba Allah)
11.Persiapan dan Penerimaan Tubuh (dan Darah) Kristus
12.Doa Sesudah Komuni dan Pengumuman
13.Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus. Umat berdiri dan berlutut mengikuti ritme perarakan.
14.Misa berakhir tanpa berkat dan pengutusan dari Imam. Tidak ada lagu penutup setelah proses Perarakan selesai.

----
Referensi
1.a b c (Inggris) Elizabeth Stone., 'A handbook to the Christian year, for young people, London: Joseph and Co. 1860
2.a b c d e f (Inggris)Robert E. Webber, Sacred Action in the Life of Worshiping Community. Massachusetts: Hendrikson Publisher, 1994.
3. "The Christian Year: Ascension Day". The Prayer Book Society of Canada. http://www.prayerbook.ca/bcp/propers.html#ascension. Diakses pada 11 April 2009. [pranala nonaktif]
4. "Tables and Rules for the Moveable and Immoveable Feasts". Scottish Episcopal Church. http://justus.anglican.org/resources/bcp/Scotland/Scot_Tables_Rules.htm. Diakses pada 11 April 2009.
5. "Anglicans Prepare for Easter". The Anglican Communion Official Website. http://www.anglicancommunion.org/acns/news.cfm/2006/4/12/ACNS4135. Diakses pada 11 April 2009.
6. "General Instruction of the Roman Missal, with adaptations for England and Wales". Catholic Bishops' Conference of England & Wales. http://www.liturgyoffice.org.uk/Resources/GIRM/Documents/GIRM.pdf. Diakses pada 11 April 2009.
7. "Holy Thursday 2009". Roman Catholic Diocese of Hexham and Newcastle. http://www.rcdhn.org.uk/lent2009/maundythursday_supper09.php. Diakses pada 11 April 2009. [pranala nonaktif]
8. "United Methodist Book of Worship: Scripture Readings listed according to the Books of the Bible". General Board of Discipleship, The United Methodist Church. http://www.gbod.org/worship/default.asp?act=reader&item_id=8893&loc_id=733. Diakses pada 11 April 2009.
9. "Holy Week Service for Midweek, Maundy Thursday, or Good Friday". United Methodist Church. http://www.gbod.org/worship/default.asp?act=reader&item_id=1850&loc_id=1,32,49. Diakses pada 5 April 2009.
10. "Maundy Thursday". United Methodist Church. http://archives.umc.org/interior.asp?ptid=1&mid=2873. Diakses pada 5 April 2009.
11. "Preaching Helps for Holy Thursday, Year B (April 17, 2003)". United Methodist Church. http://www.gbod.org/worship/preaching/articles.asp?act=reader&item_id=7701&loc_id=1,32,49. Diakses pada 13 April 2009.
12. "Worship Planning Helps for Holy Thursday (April 8, 2004)". United Methodist Church. http://www.gbod.org/worship/worship/articles.asp?act=reader&item_id=10486&loc_id=9,32,49,975. Diakses pada 13 April 2009.
13. "What is Holy Thursday?". University Lutheran Chapel, Lutheran Church–Missouri Synod. http://www.ulcboulder.org/archive/Maundy%20Thursday%20What%20Is.pdf. Diakses pada 11 April 2009.
14. "Maundy Thursday". Historic Trinity Lutheran Church, Detroit. http://www.historictrinity.org/maundythursday.html. Diakses pada 11 April 2009.
15. "Counting. A little history of how '40 Days of Lent' came to be". The Lutheran, the magazine of the Evangelical Lutheran Church in America. http://www.thelutheran.org/article/article_buy.cfm?article_id=7022. Diakses pada 11 April 2009.
16. "Maundy Thursday". Reformed Church in America (RCA). http://www.rca.org/Page.aspx?pid=2615. Diakses pada 11 April 2009.
17. "Calendar 2009 Year of the Reformer John Calvin". The Hungarian Reformed Church in the US and Diaspora. http://www.reformatus.us/liturgy/hungarian-reformed-church-calendar-2009-year-of-the-reformer-john-calvin/. Diakses pada 11 April 2009.
18. "Calendar". Suydam Street Reformed Church. http://suydamstreetreformedchurch.org/calander_mar2008. Diakses pada 11 April 2009.
19. "Middle East churches issue call to prayer on Maundy Thursday". Presbyterian Church (U.S.A.). http://www.pcusa.org/pcnews/2007/07187.htm. Diakses pada 5 April 2009.
20. "Great and Holy Thursday". Greek Orthodox Archdiocese of America. http://lent.goarch.org/holy_thursday/learn/. Diakses pada 5 April 2009.
21. "Great Lent: Theology, Homilies, Services, Resources". St Nicholas Russian Orthodox Church, McKinney (Dallas area) Texas. http://www.orthodox.net/greatlent/. Diakses pada 12 April 2009.
22. "The Historical Development of Holy Week Services In the Orthodox/Byzantine Rite". Antiochan Orthodox Christian Archdiocese of North America. http://www.antiochian.org/midwest/Articles/Development_of_Holy_Week_Services.htm. Diakses pada 12 April 2009.
23. "Saint Mark's Church: An Antiochian Orthodox Parish in the Western Rite Tradition". Western Orthodox. http://www.westernorthodox.com/stmark/bulletin/bulletin_040509.PDF. Diakses pada 11 April 2009.
24. "Oratory of Our Lady of Glastonbury: Western Rite Orthodox Outreach to Southern Ontario". Oratory of Our Lady of Glastonbury. http://www.westernorthodox.ca/files/Christminster_Calendar_2009_2.pdf. Diakses pada 11 April 2009.
25. "Orthodox Liturgical Index". The Society of Clerks Secular of Saint Basil. http://www.reu.org/public/liturgys/litidx.htm. Diakses pada 12 April 2009.
26. "Lent". Holy Incarnation Orthodox Church. http://holyincarnation.org/pub/Lent-Easter%202009.pdf. Diakses pada 12 April 2009.
27. "G Maundy (Covenant) Thursday". Coptic Orthodox Church. http://stmarymn.org/component/option,com_jcalpro/Itemid,59/extid,40/extmode,view/. Diakses pada 12 April 2009.
28. Liturgical Notes: Thursday of Mysteries
29. Liturgical Calendar of the Syriac Orthodox Church
30. "The Local Authorities (Referendums) (Petitions and Directions) (England) (Amendment) (No. 2) Regulations 2001". United Kingdom Office of Public Sector Information. http://www.opsi.gov.uk/si/si2001/20011310.htm. Diakses pada 11 April 2009.
31. "Partial Listing of Regular Holidays / Special Non-Working and Working Holidays". Philippine Government. http://www.gov.ph/faqs/holidays.asp. Diakses pada 26 Januari 2009.
32.a b c d e f g h i j (Inggris)Diane S. George Mayer., Resources for Holy Week - Worship on Monday Thursday
33.a b (Indonesia) James F. White., Pengantar Ibadah Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.
34.a b c (Inggris) George Ferguson., Sign and Symbol in Christian Art. Great Britain: Book Club Guild edition, 1958.
35.a b c d e f (Inggris) Oscar Cullmann, Early Christian Worship, London: SCM PRESS LTD, 1969.
36.a b (Indonesia) Marti Harun, Inilah Injil Yesus Kristus: Ulasan Injil Hari Minggu Tahun B Masa Khusus Yogjakarta: Kanisius, 1999.
37. Buku Perayaan Pekan Suci. Paroki St. Yakobus — Kelapa Gading, Jakarta.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kamis_Putih)

* * * * *

CELAH ROH - Kejadian 4:1-8



Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya.

Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

 Inline image 1

Mengapa Allah secara spesifik menceritakan tentang hati panas dan muka muram Kain setelah persembahannya tidak diindahkan Tuhan ?

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." 1 Samuel 16:7

Hanya Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Allah Roh Kudus yang dapat melihat isi hati kita, tidak ada satu mahluk pun yang dapat melihat isi hati kita termasuk iblis dan roh jahat namun iblis dan roh jahat dapat melihat temperatur / suhu dari hati kita, belum lagi ditambah raut wajah kita yang juga berubah pada saat kita sedang memendam kemarahan / kejengkelan.

Amsal 4:23
(TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan
(FAYH) Yang terutama sekali, jagalah hatimu karena hatimu mempengaruhi segala sesuatu dalam hidupmu.

Inline image 2

Pernahkah anda diperhadapkan dengan seseorang yang membuat anda jengkel, marah, keki namun karena anda Anak Tuhan dan anda tidak membalas malah yang terjadi adalah anda terus menerus diperhadapkan dengan orang tersebut ?

Pada saat anda marah, dalam roh, "suhu" hati anda akan meningkat walaupun raut wajah anda tidak menunjukkan apa-apa, "suhu" hati yang meningkat dapat terlihat langsung oleh roh jahat sehingga kesempatan tersebut langsung dimanfaatkan oleh roh jahat untuk terus-menerus membuat anda marah dengan cara mempertemukan anda dengan orang tersebut dengan tujuan agar anda menjadi dendam dan timbul akar pahit.

Efesus 4:26-27
(TB) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
(FAYH) Jikalau Saudara marah, janganlah berdosa dengan membiarkan amarah itu menjadi dendam. Jangan membiarkan diri terus dalam keadaan marah sampai matahari terbenam. Atasilah kemarahan itu dengan segera. Sebab, jikalau Saudara marah, Saudara memberi kesempatan kepada Iblis.

Bagaimana untuk dapat segera "mendinginkan suhu" hati anda ? Cara yang paling cepat adalah segera ucapkan Firman Tuhan dengan bersuara / berbisik seperti mengucapkan :
  • Doa Bapa Kami
  • Mazmur 23 atau menyanyikan lagu "Tuhan adalah Gembalaku"
Demikian sharing ini, semoga menjadi berkat.

(Dari saudara seiman dalam Kristus)

PASKAH YAHUDI



Festival Pesakh umat Yahudi, atau Paskah Yahudi (Ibrani, dan Yiddish: פֶּסַח, Tiberias: pɛsaħ, Ibrani: Pesach, Pesah, Pesakh; bahasa Inggris: Passover), adalah perayaan yang dirayakan pada hari ke-14 dalam bulan yang disebut Nisan (Imamat 23:4; Bilangan 9:3-5, Bilangan 28:16), bulan pertama kalender Ibrani selama delapan hari. Festival ini berakhir pada hari ke-21 Nisan di Israel, dan hari ke-22 Nisan di luar Israel dan dirayakan untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Selama seminggu itu hanya roti yang tidak beragi (bahasa Inggris: unleavened bread) yang boleh dimakan, sehingga hari-hari itu juga disebut Hari Raya Roti Tidak Beragi.

Ada tiga mitzvah yang biasanya dihubungkan dengan peringatan ini, yaitu: memakan matzoh, atau roti tidak beragi; larangan memakan makanan apapun yang mengandung ragi pada hari raya ini; dan penyampaian kembali peristiwa Keluaran (Mitzrayim). Di zaman dahulu (dan bahkan sampai sekarang di antara orang Samaria, ada peristiwa keempat yang dilakukan yaitu: persembahan kurban anak domba pada malam tanggal 14 Nisan (juga dikenal sebagai Aviv) dan memakan kurban Paskah pada malam itu.


Perintah untuk mengisahkan kembali peristiwa pembebasan ini dilakukan melalui sebuah upacara komunal yang disebut seder, yang dirayakan pada dua malam pertama dari hari raya ini (di Israel, hanya pada malam pertama). Kebiasaan lainnya yang terkait dengan Paskah Yahudi ini adalah memakan sejenis tanaman pahit dan makanan-makanan lain yang khas untuk makan malam seder. Sementara ada banyak alasan diberikan untuk memakan matzoh, Kitab Keluaran menjelaskan bahwa hal ini memperingati roti yang dimakan bangsa Israel pada peristiwa Keluaran: karena tergesa-gesa meninggalkan Mesir, mereka tidak mempunyai waktu untuk menunggu adonan rotinya naik. (Dari: Wikipedia bahasa Indonesia)

Perjamuan Paskah:

Hari Raya Paskah digunakan untuk memperingati kelahiran kembali, dan melambangkan asal-usul masyarakat Yahudi.




Perjamuan Paskah dilaksanakan menurut pola turun-temurun dalam setiap rumah tangga Yahudi. Ciri khas perjamuan Paskah ini, orang Yahudi minum empat cawan anggur (Ibrani,
YAYIN), melambangkan empat kerajaan dunia. Hal ini diatur dalam Talmud Yerusalem Pesakhim 37c, Midrasy Genesis Raba 70). Umat makan Paskan secara bersandar menurut cara orang-orang kaya, melambangkan kemerdekaan mereka dari perbudakan.

Tata-cara perjamuan Paskah, sbb :




1.
KADESH. Suatu berkat pembukaan dan doa yang berbunyi, "BARUKH 'ATAH ADONAI, 'ELOHEINU MELEKH HA'OLAM, BORE' PERI HAGAFEN", "diberkatilah Engkau ya TUHAN, Allah kami, raja semesta alam, yang menciptakan buah anggur" diikuti oleh minum dari cawan yang pertama dari keempat cawan anggur dan sepinggan sayur-sayuran dan kuah. Cawan yang pertama ini disebut CAWAN PENGUDUSAN (dari 4 cawan anggur yang diedarkan selama upacara tersebut). Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam Lukas 22:17.



2. Sebelum makan sayur-sayuran yang disebut
KARPAS dan kuah, mereka melakukan UREKHÂTS atau pembasuhan tangan. Kemudian para peserta Perjamuan Paskah mencelupkan sayuran hijau ke dalam air garam dan memakannya. Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam Yohanes 13:26-27



3. Setelah itu, kepala keluarga mengambil satu dari tiga roti pipih tidak beragi (Ibrani
"MATSAH", Yunani "AZUMOS"), lalu memecah-mecahkannya dan menyisihkan sebagian. Dalam setiap meja Perjamuan Paskah selalu disiapkan sebuah tas kain yang dinamakan MATSAH TOSY. Tas kain ini bisa berbentuk persegi atau bundar dan diletakkan di atas meja. Di dalam MATSAH TOSY ini ada tiga potong roti tidak beragi , masing-masing dimasukkan ke dalam kantong yang berbeda. Pada langkah yang disebut YAKHATS ini, roti yang ada di tengah diambil dari tempatnya dan dipecah menjadi dua. Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam Matius 26:26 dan Lukas 22:19. Potongan terbesar dibungkus dengan kain dan disisihkan untuk dimakan kemudian diakhir Perjamuan. Potongan ini dinamakan 'AFIKOMEN.

4. Kemudian kepala keluarga menceritakan kepada anggota keluarga tentang kisah Paskah. Dan nyanyian yang diambil dari Mazmur 113 & 114 dinyanyikan. Kisah penetapan Paskah (
MAGID) diucapkan, Mazmur 113 dinyanyikan, MAGID ditutup dan pada saat ini cawan anggur ke-2 diisi lalu diedarkan. Cawan yang kedua yang dinamakan CAWAN MURKA diminum.


Maror - sayuran pahit

5. Kemudian acara makan utama dilaksanakan, semua orang mencuci tangannya. Sesudah berdoa untuk makanan itu dengan sebuah doa berkat berbunyi,
"BARUKH 'ATAH ADONAY, 'ELOHEINU MELEKH HA'OLAM HAMOTSI LEKHEM MIN HA'ARETS", "diberkatilah Engkau ya TUHAN, Allah kami, raja semesta alam yang menghasilkan roti di bumi" maka dimakanlah makanan utama (SHULKHAN 'OREKH) yang terdiri dari daging panggang dan roti yang tidak beragi (MATSAH) dan sayuran pahit (MAROR) berurut-urutan.

* Keluaran 12:8

LAI TB,
Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
KJV,
And they shall eat the flesh in that night, roast with fire, and unleavened bread; and with bitter herbs they shall eat it.
Hebrew,

וְאָכְלוּ אֶת־הַבָּשָׂר בַּלַּיְלָה הַזֶּה צְלִי־אֵשׁ וּמַצֹּות עַל־מְרֹרִים יֹאכְלֻהוּ׃

Translit,
VE'AKHELU 'ET-HABASAR BALAILÂH HAZEH TSELI-'ESH UMATSOT 'AL-MERORIM YO'KHLUHÛ"

Sayur pahit ini melambangkan kepahitan selama perbudakan di tanah Mesir.

Kemudian kepala keluarga kembali mengambil roti tidak beragi (
MATSAH) yang sudah disisihkan sebelumnya. Kemudian MATSAH dan MAROR dimakan bersama-sama dalam acara yang disebut KOREKH, Disusul dengan memakan 'AFIKOMEN, dan sesudah berdoa lagi maka diminumlah cawan anggur yang ke-3 yaitu CAWAN PENEBUSAN. Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam Lukas 22:20.

6. Upacara ini ditutup dengan nyanyian Mazmur 114-118 (
HALEL, atau "HALELUYAH") dinyanyikan sebagai ucapan syukur dan cawan yang ke-4 (anggur terakhir) diminum, dan pintu rumah dibuka sebagai simbolik menyambut kedatangan Elia yang akan datang yang akan memberitakan kedatangan Mesias.

7. Acara terakhir adalah
NIRTSAH, melantunkan kidung pujian (Matius 26:30; Markus 14:26). (Sumber : - Yohannes/Biblika, - Handbook to the Bible, p 550-551)

* * * * *

TAHUN YOBEL



Imamat 25:10 - Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.



A. ARTI  TAHUN  YOBEL SECARA HARFIAH

Arti kata Yobel: masa bersorak-sorai (sebab ada kelepasan yang penuh dan indah).

Tahun Yobel adalah puncak dari Sabat.

Hari ke-7 (Sabat Harian) - Tahun ke-7 (Sabat Tahunan) -  +1 = 50 tahun = Tahun Yobel



Hari ketujuh adalah hari Sabat.

Tahun ke tujuh (dimulai sejak Israel masuk Kanaan)  adalah tahun Sabat. (Ul 15:1,9,12). Pada tahun sabat, semua  hamba-hamba orang Israel harus dibebaskan, semua hutang-  hutang dibebaskan, tetapi tanah yang dijual, harus menunggu  tahun Yobel, baru bebas.

Sesudah 7 kali tahun Sabat (7×7 = 49 tahun), maka tahun  berikutnya yaitu tahun ke 50 adalah tahun Yobel, Sabat dari  tahun Sabat.

Pada tanggal 10 bulan 7 tahun Yobel, nafiri ditiup di seluruh negeri Israel dan semua orang Israel yang menjadi hamba harus dibebaskan, semua tanah yang dijual harus dikembalikan kepada pemiliknya. Pada tahun Yobel semua dipulihkan menjadi seperti semula. Inilah tahun Yobel *).

ARTI TAHUN YOBEL SECARA ROHANI

Tahun Yobel adalah puncak atau kesempurnaan dari Sabat. Sebab itu kita harus mengerti arti hari Sabat lebih dahulu, kemudian tahun sabat, baru kita akan mengerti dengan tepat arti rohani dari tahun Yobel.

B. ARTI HARI SABAT

Keluaran 20:8-11 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHANmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki- laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Keluaran 34:21 Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga.



Pada hari ketujuh, hari sabat, orang-orang  Israel harus berhenti bekerja untuk beribadat  dan bersekutu dengan Allah. Ini rahasia  hidup orang Israel, persekutuan yang erat  dan manis dengan Allah. Tanpa Allah, Israel  akan dibinasakan habis oleh semua musuh-musuhnya.

Bagi kita, orang-orang Kristen, sabat  tidak lagi berarti secara hurufiah tetapi secara rohani **).

Bagi kita orang-orang Perjanjian Baru, Sabat juga menjadi rahasia hidup orang-orang beriman, sebab orang yang memelihara hari sabat secara rohani akan menjadi kuat dan tidak sampai jatuh.

Ibrani 4:10-11 Sebab orang yang masuk ke dalam perhentiannya, dia juga harus berhenti dari pekerjaan (usaha) kita sendiri, seperti yang dilakukan Allah. Biarlah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu supaya jangan seorang pun jatuh seperti contoh orang-orang yang tidak percaya (KJ).

Sabat secara rohani diterangkan dalam (Ibr 4:10-11). Kita berhenti dari perbuatan, usaha dan kekuatan kita sendiri lalu bergantung penuh kepada Tuhan. Caranya ialah dengan menyerahkan diri sepenuhnya di dalam pimpinan Roh Kudus, pasrah dan taat dipimpin Roh senantiasa.

Sabat bagi kita terjadi kalau kita dipenuhi Roh Kudus dan tetap tinggal di dalam pimpinanNya, dan kita melepaskan, bebas dari usaha, pergumulan, ketegangan kita sendiri.

Yesaya 28:11-12 Maka sebab itu Ia pun akan berfirman kepada bangsa ini dengan lidah yang ajaib dan dengan bahasa yang lain. Ia yang sudah berFirman kepada mereka itu demikian: Bahwa inilah perhentian; berikanlah perhentian kepada orang yang lelah; dan disini adalah kesenangan! Tetapi tiada mereka itu mau mendengar (TL).

Memelihara sabat berarti memelihara kepenuhan Roh Kudus yaitu dengan tetap tinggal didalam pimpinan Roh Kudus.

Roma 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Tandanya kalau kita selalu berada di dalam pimpinan Roh Kudus ialah ada sejahtera dari Allah memerintah, menguasai dan menjagai hati kita.

Kolose 3:15a Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu…

Filipi 4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Kalau kita sama sekali berhenti bergantung pada kekuatan kita sendiri, lalu bergantung penuh pada Tuhan, berarti terus-menerus dipimpin dan taat pada Roh Kudus, kita masuk dalam perhentian Tuhan. Itulah arti sabat rohani.

Justru orang seperti ini akan kuat dan limpah dengan perkara-perkara besar, sebab ia taat pada Roh Kudus, sehingga Roh Kudus dapat melakukan banyak hal-hal yang indah lewat orang ini (Maz 60:14).

Sebab itu kalau kita tidak mau jatuh dan mau terus-menerus kuat di dalam Tuhan, serta limpah dengan perkara-perkara besar dari Tuhan, peliharalah hari sabat secara rohani, berhenti dari usaha dan pergumulan sendiri lalu bergantung penuh kepada Tuhan yaitu dengan selalu hidup dipimpin Roh, itu sangat indah.

Jadi di dalam sabat rohani, kita terus-menerus tinggal di dalam hubungan dan persekutuan yang manis dengan Roh Kudus.

Daud tahu rahasia ini, sebab itu ia sangat memperhatikan dan memelihara persekutuan dengan Allah.

1Tawarikh 16:11 Carilah TUHAN dan kekuatanNya, carilah wajahNya selalu!

Bahkan bukan hanya pada hari ketujuh, tetapi juga setiap hari ia bersekutu dengan Tuhan dalam doa dan Firman Tuhan.

Mazmur 1:2-3 Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Ini lebih dari sabat secara hurufiah, sebab itu hidup Daud menjadi sangat indah karena Tuhan dapat bekerja dengan bebas di dalam dia, Daud selalu menyerah pada Roh Kudus dan taat akan pimpinanNya.

Orang yang penuh Roh Kudus, kalau mau, dapat memelihara hari sabat secara rohani, itu suatu cara hidup yang indah dan luar biasa. Jangan sia-siakan kesempatan yang heran ini, sabat!

C. TAHUN SABAT

Imamat 25:2-6 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN. Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu, tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi. Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu. Hasil tanah selama sabat itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu.

Ini adalah sabat ladang.

Sudah diterangkan bahwa sabat itu bertingkat- tingkat, yaitu sabat harian, sabat tahunan dan puncaknya ialah Yobel. Kalau orang Israel tidak dapat memelihara sabat harian, maka mereka pasti juga tidak dapat memegang sabat tahunan, misalnya:

Nehemia 13:15-17 Pada masa itu kulihat di Yehuda orang-orang mengirik memeras anggur pada hari Sabat, pula orang-orang yang membawa berkas-berkas gandum dan memuatnya di atas keledai, juga anggur, buah anggur dan buah ara dan pelbagai muatan yang mereka bawa ke Yerusalem pada hari Sabat. Aku memperingatkan mereka ketika mereka menjual bahan-bahan makanan. Juga orang Tirus yang tinggal di situ membawa ikan dan pelbagai barang dagangan dan menjual itu kepada orang-orang Yehuda pada hari Sabat, bahkan di Yerusalem. Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: “Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat?

Kalau untuk bersekutu dengan Tuhan, mereka tidak bisa berhenti bekerja satu hari saja, apalagi berhenti bekerja satu tahun! Lebih-lebih lagi pada puncaknya, yaitu tahun ke 49 dan tahun ke 50 = Yobel, dua tahun tidak bekerja.

(Ternyata dalam sejarah Alkitab, tidak pernah disebutkan bahwa orang Israel pernah tercatat memegang tahun Yobel (hanya ada nubuatan yang mirip 2Raj 19:29-30). Rupa-rupanya tingkat ketaatan orang Israel belum sampai di sini). Perlu iman dan ketaatan yang lebih besar untuk tidak bekerja satu tahun (bagi Tuhan), apalagi tahun Yobel, tidak bekerja dua tahun.

Begitu juga di dalam arti rohaninya.

Kalau seseorang belum bisa memegang sabat harian, ia juga tidak akan dapat memegang sabat ladang/ tahunan.

Sabat adalah pekerjaan Roh Kudus yang terus-menerus memenuhi dan memimpin orang-orang yang percaya, sehingga selalu ada persekutuan dengan Allah dan perhentian di dalam hatinya. Orang seperti ini tidak akan sampai jatuh dalam dosa, ia akan tetap di dalam kesucian, penuh gairah dan sukacita dari Tuhan. Orang yang terus menerus tinggal dalam sabat perhentian Roh Kudus akan masuk dalam sabat tahunan atau sabat ladang. Hatinya selalu berapi-api dan penuh gairah bagi Tuhan. Berapa saja waktu, hati, harta, kekuatan dan kesempatan yang ada padanya dimakan habis oleh gairah dari api Roh Kudus ini

Yohanes 2:17 Maka teringat oleh murid-muridNya bahwa sudah tersurat: gairah karena rumahMu kelak menghancurkan Aku (TL).

Gairahnya menyala-nyala, baik untuk berdoa, untuk belajar Firman Tuhan, bersekutu di dalam tubuh Kristus, pelayanan dan melakukan semua kehendak Tuhan. Orang yang penuh api Roh Kudus di dalam hatinya, penuh pengurapan, itu berani, mau memberi ladangnya untuk sabat tahunan. Meskipun ia seorang yang sibuk dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi selalu ada waktu untuk Tuhan, Tuhan nomor satu, ia selalu berkobar-kobar bagi Tuhan. Ia selalu punya waktu bagi Tuhan. Seberapa banyak disuruh Tuhan, selalu ada tenaga, ada harta, ada hati dan ada apa saja untuk Tuhan, baik untuk masa teduh, untuk ibadat dan untuk pelayanan. Orang-orang yang taat dipimpin Roh dan terus berjalan dalam Roh akan mengalami fase ini, sabat Tahunan, sabat ladang, selalu menyediakan waktu, tenaga, hati, harta dan hidupnya bagi Tuhan, sampai ia terbakar habis.

Coba perhatikan keadaan orang-orang beriman di sekitar kita. Tahukah saudara orang-orang seperti ini? Yang memegang sabat setiap hari dan orang-orang yang memegang sabat tahunan?! Ini indah dan untung! Alamilah sabat Tuhan, baik sabat harian apalagi sabat tahunan.

Orang-orang ini bergairah habis-habisan untuk Tuhan. Orang-orang seperti inilah yang seharusnya menjadi hamba-hamba Tuhan fulltime sebab ia memang bergairah memberikan seluruh hidupnya untuk dimakan habis bagi pelayanan pekerjaan Tuhan, habis untuk Tuhan, habis sampai mati, tidak lagi tersisa apa-apa bagi dirinya sendiri. Pelayanan hamba-hamba Tuhan fulltime bukan untuk nafkah, bukan untuk bermalas-malasan, bukan untuk popularitas, bukan untuk mencari faedah-faedah jasmani lainnya tetapi kita melayani fulltime karena sabat ladang, sebab mau terbakar habis untuk Tuhan.

Ini lain dari orang yang pekerjaannya atau nafkahnya sebagai penginjil, pendeta, dan lain-lain; mereka bekerja sepanjang hari karena nafkah, apalagi kalau tamak akan uang, mungkin makin bergairah, tetapi hanya karena uang!

Hamba-hamba Tuhan yang betul, mereka bergairah, mereka bekerja atau melayani mati-matian bukan karena uang, bukan karena mammon, bukan karena ingin puji dan populer, bukan karena keinginan-keinginan daging yang tersembunyi tetapi karena dorongan Roh Kudus, karena gairah akan Tuhan, karena penuh pengurapan! Sekalipun tidak diawasi, tidak ada supervisor, ia menyala-nyala terus dalam ladang Tuhan.

Dalam praktek sehari-hari kita mendapatkan campuran. Ada yang bergairah karena Roh Kudus dengan tulus (mengalami sabat harian, lebih-lebih yang mengalami sabat ladang), tetapi ada juga yang melayani karena nafkah atau tujuan-tujuan yang fana lainnya (puji, hormat, kedudukan, uang, penghargaan, pekerjaan dan sebagainya).

Gereja akan kuat kalau pemimpin dan anggota-anggotanya mempunyai sabat dalam hatinya, terus tinggal dalam sejahtera Allah. Bahkan Gereja akan menyala-nyala, terbakar dan berbuah-buah lebih banyak kalau anggota-anggotanya mempunyai sabat tahunan, luar biasa!

TIDAK BEKERJA, TIDAK ADA BERKAT?

Apakah kalau orang Israel berhenti bekerja pada sabat tahunan mereka menjadi kelaparan dan miskin? Sama sekali tidak, bahkan sebaliknya.

Ini bukan orang-orang pemalas dan pengangguran. Ini orang yang bergairah mati-matian untuk Tuhan karena Sabat harian dan Sabat tahunan. Gairah akan rumahMu menghabiskan aku sama sekali (Yoh 2:17 KJ).

Allah sudah menyiapkan berkat yang lebih besar bagi orang-orang yang taat dalam Sabat harian dan Sabat tahunan. Tidak mungkin Tuhan mengurangi berkatNya dari orang-orang yang justru lebih taat. BerkatNya lebih besar, jasmani dan rohani.

Imamat 25:21 Maka Aku akan memerintahkan berkatKu kepadamu dalam tahun yang keenam, supaya diberinya hasil untuk tiga tahun.



Tuhan memberi berkat untuk tiga tahun, 300%.

Tuhan yang maha kuasa sanggup membuat tanah yang sama  mengeluarkan berkat 3 kali lebih besar dari pada biasanya! Misalnya  sesudah Tuhan memberi mimpi pada Firaon, maka tanah Mesir  yang sama tiba-tiba mengeluarkan hasil yang limpah untuk 7  tahun. Dan kemudian tanah yang sama hampir-hampir tidak  mengeluarkan hasil lagi untuk 7 tahun, lalu selanjutnya kembali  biasa. (Kej 41:29) dan seterusnya. Jangan takut, jangan ragu-ragu, toko, pekerjaan atau usaha yang sama, dengan berkat Tuhan bisa menghasilkan berkat untuk 3 tahun sekaligus lebih dahulu!

Orang-orang yang penuh Roh Kudus mengerti mengapa Tuhan memberkatinya dengan limpah, mereka tahu maksudnya, yaitu supaya mereka dapat memegang sabat tahunan.

Bergairahlah bagi Tuhan. Justru orang-orang seperti ini akan makan dari berkat Tuhan. Mereka dengan jelas melihat dan mengalami berkat Tuhan yang luar biasa.

Meskipun andaikata Tuhan tidak memberi berkat cukup, orang-orang yang terbakar hatinya oleh sabat bendang, akan terus menyala-nyala sampai habis, sebab orang yang bergairah oleh Roh Kudus itu rela dimakan sampai habis, sampai mati seperti Paulus, Petrus, dan lain-lainnya.

Kisah 21:13 Lalu jawab Paulus, “Apakah gunanya kamu menangis dan menghancurkan hatiku? Karena aku ini rela bukannya diikat sahaja, melainkan mati juga di Yerusalem karena sebab nama Tuhan Yesus.”

Mereka bergairah bukan karena uang, bukan karena popularitas, bukan karena bisa menuruti bermacam-macam nafsu, bukan karena hal-hal yang fana, tetapi karena Roh Kudus membakar hatinya sebab kasih akan Allah (2Kor 5:14). (Orang yang bergairah karena berkat, uang, hawa nafsu dan lain-lain, mereka dalam keadaan berbahaya, sewaktu-waktu mereka akan dibakar habis dengan api murka Allah seperti yang dialami Nadab dan Abihu (Im 10:1-2).

Jangan mata duiten dalam ladang Tuhan. Jangan melakukan pekerjaan Tuhan karena sombong, karena tidak mau kalah, atau terdorong nafsu percabulan, perzinahan, atau karena cinta golongan sendiri dan lain-lain, nanti mati rohani. Ini api yang lain yang dinyalakan oleh daging dan ajaran yang salah).

Sebab itu di dalam Gereja kita tidak memakai cara-cara seperti yang ada di dalam dunia Komersil (setiap usaha, setiap bagian pekerjaan, semua menuntut ada pembayarannya). Ini sudah masuk dalam Gereja (Wah 6:6). Ini cara-cara dunia komersil, sehingga orang miskin tidak dapat pelayanan Injil (Mat 11:5). Setiap pelayanan harus dibayar, baik part time, baik full time. Main musik dibayar, memimpin puji-pujian dibayar, bersaksi dibayar, menyanyi solo atau koor dibayar, membersihkan Gereja dibayar, membawa jiwa-jiwa ke Gereja dibayar, berkhotbah dibayar. Memang semua hamba-hamba Tuhan full time dalam Gereja harus diberi nafkahnya, tetapi kita tidak mendidik anggota-anggota atau orang beriman untuk melayani karena bayaran. Sekalipun tidak melayani, kalau anggota tersebut membutuhkan bantuan, anggota-anggota yang lain dengan kasih ikut membantu dan kas Gereja juga menolong anggota- anggotanya secara adil, merata dan mendidik.

Pelayanan dalam Gereja harus dipercayakan pada orang yang dipilih Allah, pada orang yang hatinya bergairah, berapi-api karena pengurapan Roh Kudus, bukan diserahkan pada orang yang bekerja karena bayaran. Untuk membangun gedung Gereja boleh diberikan pada orang upahan, tetapi untuk pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci harus diserahkan pada imam-imam Tuhan yang penuh dengan Roh Kudus dan Firman Tuhan, yang bergairah karena pekerjaan Roh Kudus, yang berapi-api, bersemangat karena Sabat harian atau Sabat tahunan.

Kisah 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Api Roh Kudus memberi dorongan, kemampuan dan kekuatan untuk pelayanan sehingga berbuah-buah.

Zakaria 4:6 Lalu sahutlah ia, katanya kepadaku: Inilah firman Tuhan kepada Zerubbabil, bunyinya: Bukannya oleh kuat dan bukannya oleh gagah, melainkan oleh RohKu juga ia itu akan jadi, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam

Kalau seorang melayani Tuhan dengan api yang lain, itu berbahaya! Misalnya ingin akan uang adalah api yang mendorong, memberi banyak ide-ide dan kekuatan yang besar untuk berusaha, tetapi ini api yang salah!

Ingin akan uang itu akar segala jenis kejahatan sehingga dalam pelayananya ia akan membedakan orang dan ia akan penuh dengan siasat untuk mendapatkan uang. Inilah laba yang keji, melayani untuk mendapat uang, bukan karena cinta pada Tuhan.

1 Timotius 6:5 pertengkaran orang yang rusak akalnya dan yang sudah tersentak perasaan yang benar, menyangkakan bahwa ibadat itu menjadi suatu daya memperoleh laba

1 Petrus 5:2 Gembalakanlah kawan domba Allah yang ada di antaramu, jangan sebab terpaksa, melainkan dengan suka hati menurut kehendak Allah; dan jangan sebab hendak beroleh laba yang keji, melainkan dengan sebulat-bulat hati (TL) (Yoh 20:15-17).

Keuntungan = (bayaran)

Suka laba yang keji (bayaran, uang)

Orang yang melayani seperti ini memakai api yang lain, api asing dan akhirnya kalau tidak bertobat, ia akan mati dalam pelayanan.

Imamat 10:1-2 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkanNya kepada mereka. Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.



Ada seorang yang jahat bertobat sungguh-sungguh. Kesaksiannya indah, di mana-mana kesaksiannya menjadi berkat dan disukai orang, di mana-mana orang Kristen memuji-mujinya, dan banyak panitia KKR mengorbitkan orang baru ini. Ia diperhatikan orang banyak dan untuk kesaksiannya itu ia mendapat cukup uang, sebab itu ia mengambil keputusan untuk pelayanan full time sebagai penginjil. Pada suatu saat, tidak ada undangan untuk beberapa bulan (rupa-rupanya orang-orang yang sudah tahu, tidak lagi ingin mendengarkan dia, sebab tidak ada berita baru lagi. Kesaksian yang dahsyat sudah menjadi (bahkan membosankan) biasa karena orang-orang sudah tahu). Maka uang juga tidak masuk, dan uangnya habis. Akhirnya ia putus asa dan undur dan menghujat Tuhan, sambil menuduh bahwa orang-orang Kristen tidak ada kasih, tidak ada perhatian, Tuhan tidak mempedulikan dia. Ia murtad, ia mati dalam pelayanan, sebab ia melayani dengan api yang lain, bukan api Roh Kudus

Orang-orang yang sungguh-sungguh bergairah karena Roh Kudus, tidak susah karena tidak dapat uang, juga tidak stres, tidak bersungut-sungut, bahkan tetap bergairah dan siap untuk mati (dari pada berdusta atau bersiasat untuk mengejar uang). Justru orang-orang yang tulus dan berapi-api seperti ini pada saatnya pasti akan mengalami berkat-berkat jasmani yang cukup bahkan limpah dari Tuhan, istimewa yang memegang sabat harian dan sabat ladang.

Inilah Gereja dan orang-orang yang memegang sabat harian dan sabat tahunan.

Orang-orang percaya harus mengerti, dan harus mempunyai iman dan gairah dari Roh Kudus, maka orang-orang ini akan dapat masuk dalam sabat tahunan dan ini akan membawanya ke dalam puncak sabat yaitu sabat Yobel.

Tanda khas sabat harian adalah hati yang sejahtera, ada perhentian dari Tuhan sebab bergantung penuh pada Roh Tuhan, sebab itu mau terus-menerus dipimpin Roh Kudus dan penuh Firman Tuhan di dalam hatinya.

Tanda khas sabat tahunan = sabat ladang ialah orang yang bergairah, berapi-api dalam pekerjaan Tuhan dan berani mengorbankan ladangnya bagi Tuhan, sehingga limpah waktu, tenaga, harta, apa saja yang dipunyainya, bahkan seluruh hidupnya untuk Tuhan tetapi justru ia terpelihara oleh berkat dan kuasa Tuhan dengan heran. Luar biasa! Ini bukan gairah karena ingin populer atau karena uang atau karena nafsu-nafsu daging, percabulan, iri dan sebagainya. Orang yang sudah memegang Sabat harian dan Sabat tahunan, ada harapan mengalami puncak dari sabat yaitu Yobel.

D. YOBEL

= PUNCAK SABAT
= SESUDAH 7 X SABAT LADANG.

Kalau umat Tuhan sudah mengalami berulang-ulang Sabat tahunan (Sabat ladang) maka baru mereka akan mengalami Yobel.

7 = angka sempurna.

Sesudah tujuh kali Sabat ladang, sampai sempurna, baru ada Sabat Yobel.

Jadi ada hubungan erat antara ketiga Sabat ini. Tuhan ingin kita terus tumbuh dalam tiga tingkatan sabat ini.



Bertekunlah dalam Sabat harian, Sabat bendang, bahkan  sampai tujuh kali, sampai sempurna. Bertekun  tetapi jangan dipaksa dengan kekuatan sendiri, atau  dengan kekuatan/ gairah daging, tetapi dengan api Roh  Kudus. Bergeraklah di dalam pengurapan Rohkudus yang  limpah terus menerus. Jangan karena mengejar  berkat jasmani berlimpah, jangan karena dibayar atau sebab-sebab fana lainnya, tetapi karena pengurapan Rohkudus yang makin limpah.

APAKAH ARTI TAHUN YOBEL INI?

Yobel berarti kelepasan dari perhambaan dan kemiskinan, dipulihkan kembali menjadi seperti semula.

Mengapa sampai terjadi kemiskinan, tiada berkat, sehingga ladang dijual bahkan dirinya sendiri juga?

Sebab dosa! Semua ini akibat dosa.

Pada waktu Yobel, semua dipulihkan dari akibat-akibat dosa, kembali seperti semula, seperti sebelum jatuh dalam dosa. Ada kelepasan sepenuh- sepenuhnya pada waktu Nafiri hari Grafirat dibunyikan (tanggal 10 bulan tujuh tahun Yobel (Im 23:26-32 = Im 25:9 = Im 16)).

Pada hari Grafirat ini, Imam besar masuk ke dalam Ruangan Maha Suci, membuat grafirat bagi seluruh bangsa Israel, seluruh umat Tuhan disucikan dari segala cacat dan kenajisannya, sehingga hubungannya kembali dipulihkan dengan Tuhan.

Imamat 16:30-31 Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.

Dan pada hari yang sama ini terjadi sorak sukacita yang besar pada tahun Yobel di seluruh negeri Israel.

Tahun Yobel adalah tahun Sabat, tahun perhentian di mana semua mengalami kelepasan total dari perhambaan & semua miliknya pun lepas kembali kepadanya, penebusan total pada hari Grafirat, karena Tuhan. Ada kesukaan yang besar pada tahun Yobel ini.

Semua kembali seperti semula, dipulihkan seperti semula. Baik orangnya, maupun ladangnya (Im 25:10) dan ada perhentian Sabat yang penuh sukacita.

Jangan lupa ini baru dialami umat Tuhan kalau mereka sudah memegang hari sabat dan tahun sabat sampai tujuh kali. Bukan satu kali sabat ladang, tetapi terus menerus sampai tujuh kali, baru mereka mengalami sabat Yobel.

Begitupun bagi kita secara rohani. Siapa yang memegang sabat tahunan, terus dipegang, terus, terus meningkat sampai terbakar habis bagi Tuhan, baru kemudian mereka menjadi sempurna.

Juga yang mengalami sabat dalam hati (sabat harian) hatinya lapar haus akan Firman Tuhan dan pengurapan, teruskan. Hiduplah selalu dalam pimpinan Roh Kudus, terus bertekun dalam pimpinan Roh Kudus, sehingga masih dalam sabat ladang.

Jangan ada motif atau tujuan-tujuan yang salah, jangan karena dipuji atau ingin dipuji, jangan karena uang dan maksud-maksud lainnya.

Bergairah terus di dalam pengurapan Roh Kudus yang limpah, terus menerus, terus hidup bagi Tuhan sepenuh-penuhnya sampai tujuh kali, sampai jadi sempurna, masuk dalam sabat Yobel. Orang seperti ini akan langsung mengalami penebusan tubuh, ia masuk dalam Yobel.

Yang belum sampai pada kesempurnaan, tetapi tetap setia, akan juga mengalami Yobel bersamaan pada hari kedatangan Tuhan yang kedua (pada saat pengangkatan).

Jadi Yobel itu menceritakan tentang pemulihan lengkap dari tubuh, jiwa, roh manusia, baik yang mencapai kesempurnaan maupun yang belum, yang terdiri dari

1. Penebusan manusia sepenuhnya yaitu orang dalam (orang batiniah, the inner man) dan orang luar (orang lahiriah, the outer man).

2. Pemulihan bumi atau ladang, (semua yang diusahakan manusia) sehingga manusia kembali berada di bumi yang seperti taman Eden (Kis 3:21 KJ/ Ef 1:10). Ini terjadi dalam Kerajaan 1.000 tahun.

3. Perhentian, damai, yaitu juga dalam Kerajaan damai 1000 tahun.

Mengapa tahun Yobel dimulai dengan hari Grafirat? Ini menjelaskan lebih lanjut bagi kita arti Yobel secara rohani bagi Gereja yaitu orang-orang Israel rohani (Gal 3:7,29).

Empat Hari Raya orang Israel sudah digenapkan. (Yaitu hari raya Paskah, hari raya roti tanpa ragi, hari raya buah sulung dan hari raya Pentakosta).

Tiga Hari Raya belum digenapkan yaitu Hari raya Nafiri (tanggal 1 bulan 7), Hari raya Grafirat (tanggal 10 bulan 7) dan Hari raya Pondok daun (tanggal 15 bulan 7). (Im 23:24, 26, 34). Tiga hari raya ini menceriterakan tentang akhir dari zaman Gereja yaitu:

1. Hari Raya Nafiri, hari kedatangan Tuhan. (Pengangkatan) Di sini sudah terjadi penebusan manusia sepenuhnya tetapi belum selesai, sebab masih ada penuaian sisa.

2. Hari Raya Grafirat, di sini dilakukan grafirat untuk seluruh Israel. Di sini orang-orang Israel disucikan dengan pengorbanan yang besar (Zef 1:7). Juga panen sisa yaitu orang-orang beriman yang tertinggal, semua dikorbankan sampai mati (Wah 13:7). Ini betul-betul Hari Grafirat yang dahsyat. Ini orang-orang yang menolak Grafirat oleh Darah Domba Allah yaitu:

1. Orang-orang Kristen  yang tertinggal menghinakan penebusan oleh darah Yesus dengan tetap hidup dalam dosa.

2. Orang-orang Israel yang memang tidak mau percaya dan tidak mau menerima korban penebusan Tuhan Yesus sebagai Juru selamatnya).

Dua Hari Raya ini membuat penebusan manusia selesai yaitu dengan lengkapnya panen besar dan panen sisa.

3. Hari Raya Pondok daun. Inilah Kerajaan 1.000 tahun yang memang juga merupakan hari Sabat (Hari ke-7 dalam rencana Allah). Dalam Kerajaan 1.000 tahun semua dipulihkan kembali (Kis 3:20) di dalam Kristus (Ef 1:10) sehingga Surga dan bumi menjadi satu di dalam Kristus dan orang- orang suciNya yang sudah bangkit dan turun bersama-sama Tuhan Yesus dalam tubuh kemuliaan.

Ketiga hari raya ini semua terjadi sekitar hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua.

Jadi Yobel digenapkan pada hari kedatangan Tuhan dan diteruskan dalam Kerajaan 1.000 tahun, di mana semua dipulihkan sepenuh-penuhnya.

Penggenapan Yobel belum terjadi  sekarang, tetapi kita sudah mengalami pekerjaan Roh Kudus di dalam Sabat harian (misalnya: Luk 4:18) dan Sabat bendang (misalnya: Pil 1:21).

PENEBUSAN MANUSIA. *)

Penebusan manusia terdiri dari penebusan orang-dalam (roh) dan orang-luar (tubuh, jiwa) (Rom 8:23).

Kita sudah ditebus oleh darah Yesus (1Pet 1:18-19/ Ef 1:7/ Wah 1:5). Kita sudah disucikan, kita sudah selamat (kecuali yang pura-pura atau undur lagi). Waktu mati, darah Yesus membuka pintu Surga bagi kita, tetapi penebusan ini belum sempurna.

Dalam Ef 1:14 TL/ 4:30 TL dikatakan bahwa kita masih menuju kepada hari penebusan. Penebusan apa yang kurang yang masih kita tunggu? Orang dalam atau roh kita sudah ditebus. Tetapi yang belum ditebus dalam tubuh kita (Rom 8:23). Tubuh kita belum ditebus, masih dirusakkan oleh dosa. Masih kena akibat dosa, terus menua, makin berkurang kekuatannya, sakit, lemah dan sebagainya, akhirnya mati. (Kalau tubuh ini diisi dengan kuasa Allah seperti Musa (karena tinggal 3 x 40 hari di dalam hadirat Allah, tubuhnya sehingga bersinar-sinar), maka semua akibat dosa dalam tubuh ini misalnya proses menua (melemah dan sebagainya) tertahan, bahkan berhenti (Ul 34:7), tetapi meskipun demikian tubuh ini belum ditebus). Kalau tubuh ini sepenuhnya sudah ditebus, maka semua akibat dosa tidak dapat bekerja lagi dalam tubuh yang sudah ditebus, baik kelemahan, sakit, menua dan  maut (musuh terakhir), sehingga orang yang telah ditebus tubuhnya, tidak bisa mati lagi, ia berubah menjadi tubuh kemuliaan (Pil 3:21). Tubuh seperti ini bebas dari semua akibat dosa dan maut, seperti Henoch (Ibr 11:5) dan Elia (2Raj 2:11-12).

Penebusan tubuh ini terjadi yang terakhir (1Kor 15:26), dan kita menuju ke sini, mengharapkan hal ini (Luk 21:27 TL, KJ). Ini akan terjadi serempak bagi semua orang percaya pada permulaan Yobel (pada hari raya Nafiri dan Grafirat).

1. Orang yang menjadi sempurna, mengalami penebusan total secara pribadi, (tidak bersama-sama), ia akan langsung berubah menjadi tubuh kemuliaan tanpa menunggu keda- tangan Tuhan, ia langsung masuk dalam hadirat Tuhan, langsung naik ke tahta Allah. Zaman sekarang hal ini sudah mungkin (Ibr 10:20), penggenapan (Wah 12:5) adalah untuk masa sekarang ini.

2. Mereka yang belum sempurna, lalu mati, harus menunggu Nafiri yang terakhir (1Kor 15:52,53). Nafiri Yobel, yang menebus semua orang-orang beriman dari perhambaan dosa dalam tubuhnya, sehingga waktu Nafiri Yobel/ terakhir itu berbunyi, lepaslah segala kuasa dosa dan maut atas tubuh ini, dan tubuh ini dipulihkan menjadi tubuh kemuliaan, langsung bangkit atau berubah dalam sekejap (1Tes 4:16-17). Semua akan bebas, merdeka, dipulihkan, kembali seperti keadaan semula sebelum kejatuhan, dalam tubuh yang mulia (Pil 3:21).

Inilah yang terjadi pada Hari Yobel yaitu pada hari Grafirat tahun ke-50. Tetapi pada hari Grafirat biasa, sudah ada orang yaitu Imam Besar yang masuk dalam Ruangan Maha Suci (Im 16), bahkan zaman sekarang ini jalan ke Ruangan Maha Suci sudah terbuka (Ibr 10:20). Kemungkinan dan kesempatan untuk menjadi sempurna sudah  ditawarkan bagi kita. Tubuh kita sekarang ini masih kena akibat dosa, (masih bisa rusak dan mati) tubuh ini belum ditebus, menunggu saat penebusan itu.

Jadi:

1. Orang-orang yang masuk dalam kesempurnaan, ia mengalami tebus tubuh sebelum Tuhan Yesus datang kembali, langsung menjadi sempurna, langsung naik ke tahta Allah, ini amat indah.

2. Orang-orang lain mengalami Yobel bersama- sama pada hari kedatangan Tuhan, pada waktu Nafiri Allah (nafiri Yobel) dibunyikan (1Tes 4:17-18). Tingkatan ini lebih rendah, sebab mereka belum sempurna, tidak mampu mencapainya sendiri, tetapi mereka toh mengalaminya dan semuanya bersukacita amat sangat. Ada pertemuan yang amat indah di udara antara semua orang yang mengalami Yobel ini, baik yang sudah mati, maupun yang masih hidup (1Tes 4:16-17). Ada masa sorak sorai yang luarbiasa. Semua cacat jasmani juga lenyap. Semua menjadi utuh, pulih kembali dan indah dalam tubuh kemuliaan yang amat heran.

Inilah Yobel yang heran itu yang akan menjadi pengalaman yang indah dalam hari-hari ini pada waktu Tuhan Yesus datang kembali.

B. PEMULIHAN BUMI.

Keadaan serta tempat tinggal dan usaha manusia di bumi ini juga dipulihkan.

Bumi akan kembali seperti taman Eden sebelum kejatuhan. Semua akibat dosa sudah tiada, sudah dipulihkan seperti semula, sangat indah (Kis 3:21 KJ) Ini termasuk dunia binatang, dunia tumbuh-tumbuhan dan benda.

Hadirat Tuhan kembali di bumi seperti pada zaman Adam-Hawa, tetapi jauh lebih indah lagi sebab Adam-Hawa belum diuji dan belum ditebus, tetapi kita sudah teruji dan sudah ditebus di dalam Kristus.

Inilah arti Yobel yang sebenarnya yang menjadi pengharapan kita, amat indah.

Biarlah kita semua belajar memegang Sabat harian dalam hati kita dan juga Sabat tahunan, maka akan ada harapan  dapat langsung masuk dalam Yobel secara pribadi (yang amat mulia itu). Kalau toh belum kuat sampai tingkatan ini (seperti Im 25:25-28) maka kita tetap akan mengalami penebusan yang mulia itu pada saat nafiri Yobel dibunyikan, yaitu pada saat pengangkatan, Hari yang mulia yang kita rindukan. (Pdt. Jusuf BS - http://www.tulang-elisa.org/tahun-yobel/)

* * * * *