Kamis, 21 Februari 2013

Say No to dosa




"Say "No" to Drug" itulah semboyan yang sering kita lihat atau dengar terhadap problem bangsa dan negara. Begitu seriusnya narkoba sehingga pemerintah berusaha keras memberantas penyalah gunaan terhadap pengguna narkotika.

Pengguna narkoba sudah meluas, targetnya bukan hanya remaja tapi juga terhadap orang dewasa.Bagaimana kita tidak miris melihat kecelakaan yang terjadi di Jakarta dekat daerah Menteng sekitar patung pak Tani. Banyak korban tewas akibat kecelakaan itu. Ini disebabkan pengendara mobil tersebut dalam keadaan mabuk dipengaruhi narkoba. Apalagi cukup banyak pilot pesawat udara juga terlibat narkoba, ini tidak dapat dibiarkan karena menyangkut keselamatan penumpang yang menggunakan pesawat udara. Kita sering dengar banyak anak-anak muda juga sudah terkena candu narkoba. Bila tidak dikendalikan akan membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Anak muda adalah generasi penerus bangsa.

Demikian juga dengan kehidupan orang-orang percaya, tidak banyak dari mereka yang juga terkena candu dosa. Dosa yang banyak melibatkan orang-orang beriman seperti perselingkuhan pasangan suami-isteri, melakukan perbuatan yang tidak berkenan dari segi iman kristiani seperti penggelapan uang, korupsi yang juga melanda yang mengaku orang-orang percaya. Tidak sedikit dari keluarga orang-orang percaya juga terkena candu narkoba. Contoh-contoh tersebut diatas sungguh memalukan dan tidak memberikan kesaksian sebagai murid Kristus.Orang-orang yang terkena pecandu narkoba meraskan nikmat melakukannya tapi konsekuensinya membawa kematian. Demikian juga begitu nikmatnya candu dosa yang akan membawa kematian secara rohani,

Hawa yang digoda oleh iblis jatuh dalam dosa karena buaian iblis bahwa bila makan buah pengetahuan baik dan jahat akan seperti Allah. Dosa membuai orang percaya akan janji-janji masa depan baik, tapi itu bukan ukuran Allah . Hal ini dialami orang percaya yang sering membutakan mereka untuk mengenal kebenaran dalam Kristus. Mereka tidak peka lagi untuk hidup bersama Tuhan. Kenapa hal itu terjadi? Karena mereka sudah terbuai oleh enaknya dosa dan juga dapat memberikan jaminan karena faktor ekonomi pribadi yang ditawarkan oleh dunia walaupun itu perbuatan dosa.

Firman Tuhan agar kita mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan yang berkenan dan kudus (Roma 12:1-2)tidak dihiraukan. Nikmatnya dosa menutupi kebenaran rohani dalam diri mereka. Hendaknya kita renungkan apakah kita sudah mempersembahkan hidup kita yang berarti bagi Tuhan? Hidup ditengah dunia yang penuh dosa ini, hendaknya kita menjadi teladan. Hendaknya tujuan hidup kita adalah masa depan abadi bersama Yesus. Walaupun untuk menjalaninya kita menghadapi tantangan nikmatnya dunia yang penuh dengan dosa. Sebagai orang percaya seperti yang dikatakan Rasul Paulus bahwa hidupnya bukannya dia lagi tapi Kristus yang hidup dalam dia. Dengan mengingat kebenaran ini ingatlah hidup yang kita jalani adalah untuk Tuhan. Hendaknya kita bersuka cita didalam Tuhan bukan untuk dunia yang berdosa. Bila kita melakukan hal tersebut, maka kita akan hidup berkemenangan didalam Tuhan.


Gideon Dermawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar