Kamis, 21 Februari 2013

MENJADI PENYELUNDUP ALKITAB DI PENJARA



Sebelum menjadi Kristen, BK adalah Asisten Gubernur dalam pemerintahan komunis Laos. Setelah menjadi Kristen, ia tidak dapat berhenti memberitakan Kabar Baik. Ia hanya tahu sedikit tentang iman barunya, tetapi ia tahu bagaimana mengarahkan orang-orang kepada Tuhan. Pihak berwenang berkali-kali memperingatkannya, sebelum akhirnya menahannya pada tahun 1999 dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.



Mereka memasung dan memborgol kedua tangannya. BK ditahan di sebuah ruangan yang gelap, tanpa makanan dan minuman selama 7 hari lamanya. Ketika para penjaga menawarkan makanan dan minuman kepadanya, ia menolak menerimanya -- ia harus berhati-hati, karena takut kalau makanan dan minuman itu beracun. BK ditahan di sebuah sel seorang diri selama satu tahun tanpa sebuah Alkitab. Selnya dibangun dari batu dan beton, memiliki pintu besi dengan sebuah lubang kecil yang berkarat sebagai jalur keluar masuknya udara.

Setelah setahun dalam sel isolasi, BK dipekerjakan sebagai pencari kayu bakar dan membersihkan ladang. Setiap kali ia beristirahat sejenak untuk melepas lelah, seorang penjaga menodongkan senjata di punggungnya dan memakinya. BK melakukan pekerjaan mencari kayu bakar selama 10 dari 13 tahun masa hukumannya di penjara. Akhirnya, para penjaga percaya kepadanya dan membiarkannya mengumpulkan kayu bakar seorang diri. Pada hari pertama, ia mencari kayu bakar untuk dua hari. Pada hari kedua, ia berenang di aliran sungai dan berlari ke rumahnya, mengambil 5 buah Alkitab, menyembunyikannya di antara tumpukan kayu bakar, lalu membawa kayu bakar ke kamp.

Suatu hari, seorang penjaga menemukan sebuah Alkitab di tas BK. Mereka membawa BK ke kantor dan memaksanya membaca seluruh isi kitab dengan suara keras di hadapan sekelompok penjaga. Walaupun ia tidak bisa mengambil kembali Alkitabnya, tetapi BK masih menyimpan Alkitab yang lainnya. Ia juga menyelundupkan sebuah radio kecil, yang dibungkus dengan daun yang besar, saat ia membawanya masuk bersama tumpukan kayu bakar. Alkitab dan radio menolongnya bertumbuh dalam imannya. Suatu hari, para penjaga menemukan Alkitab dan radionya, serta menyitanya. Tetapi, BK tetap saja berhasil menyelundupkan lebih banyak Alkitab ke dalam penjara.

Pada bulan Januari 2012, kepala penjara berkata kepadanya, "Keluargamu begitu kuat dalam iman sehingga kekristenan berkembang luas. Itulah alasan mengapa kamu tetap di sini. Kami tidak akan membebaskanmu karena keluargamu masih mengabarkan Injil. Jika kamu ingin bebas, pulanglah ke rumah, minum-minumlah, bermain-mainlah dengan perempuan, berjudi, dan bergabunglah dalam partai seperti kami. Janganlah kamu hidup seperti sekarang; berhentilah memercayai imanmu atau kamu akan tetap miskin." BK menjawab, "Jika Anda berhenti menyembah patung emas atau perunggu, saya akan berhenti menyembah Tuhan. Jika Anda tidak mau berhenti, bagaimana mungkin Anda memaksa saya untuk berhenti?"

Pada Februari 2012, 2 tahun sebelum masa tahanannya berakhir, ia dibebaskan. Sebelum ia pergi, kepala penjara mengingatkannya untuk tidak memberitakan Kabar Baik atau berinteraksi dengan orang-orang Kristen lainnya. Saat ini, BK telah berkumpul dengan keluarganya. BK mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang Kristen untuk dukungan doa yang diberikan kepadanya selama ia di penjara. Ia juga memohon agar setiap orang Kristen tetap setia mendoakan negaranya, Laos, agar masyarakat di sana menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

(Diambil dan disunting seperlunya dari:/Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi September -- Oktober 2012/Penulis: Tidak dicantumkan/Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya/Halaman: 5-6/i-kan-misi)

* * * * *

PENDETA YN DI IRAN

Pendeta YN, seorang pendeta Iran yang dinyatakan bersalah atas dakwaan pemurtadan dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 2010, akhirnya dibebaskan dari penjara. Pembebasan itu menyusul sidang dengar pendapat yang dilaksanakan pada 8 September tahun lalu. Dalam sidang itu, dakwaan atas pemurtadan ditarik dan diganti dengan dakwaan atas aktivitas penginjilan. Untuk dakwaan ini, Pendeta YN dituntut hukuman selama 3 tahun penjara. Akan tetapi, karena pada saat sidang itu berlangsung ia telah dipenjara selama 2 tahun 11 bulan, maka jangka waktu itu ikut dihitung ke dalam tuntutan hukuman yang baru. Karena itu, pengadilan menerima permohonan pembebasan bersyarat satu bulan lebih awal dengan uang jaminan.

Setelah pembebasannya, Pendeta YN menulis surat ucapan terima kasih. "Aku ingin menyatakan terima kasihku kepada orang-orang yang telah mengusahakan pembebasanku dan kepada orang-orang yang mendukungku, baik secara terbuka maupun sama sekali rahasia. Kalian semua adalah orang-orang yang aku kasihi. Tuhan Yesus memberkati kalian dan memberi kalian kasih karunia-Nya yang sempurna."

* * * * *

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:10-12)

Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. (Yohanes 16:2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar