Sabtu, 06 April 2013

PASKAH YAHUDI



Festival Pesakh umat Yahudi, atau Paskah Yahudi (Ibrani, dan Yiddish: פֶּסַח, Tiberias: pɛsaħ, Ibrani: Pesach, Pesah, Pesakh; bahasa Inggris: Passover), adalah perayaan yang dirayakan pada hari ke-14 dalam bulan yang disebut Nisan (Imamat 23:4; Bilangan 9:3-5, Bilangan 28:16), bulan pertama kalender Ibrani selama delapan hari. Festival ini berakhir pada hari ke-21 Nisan di Israel, dan hari ke-22 Nisan di luar Israel dan dirayakan untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Selama seminggu itu hanya roti yang tidak beragi (bahasa Inggris: unleavened bread) yang boleh dimakan, sehingga hari-hari itu juga disebut Hari Raya Roti Tidak Beragi.

Ada tiga mitzvah yang biasanya dihubungkan dengan peringatan ini, yaitu: memakan matzoh, atau roti tidak beragi; larangan memakan makanan apapun yang mengandung ragi pada hari raya ini; dan penyampaian kembali peristiwa Keluaran (Mitzrayim). Di zaman dahulu (dan bahkan sampai sekarang di antara orang Samaria, ada peristiwa keempat yang dilakukan yaitu: persembahan kurban anak domba pada malam tanggal 14 Nisan (juga dikenal sebagai Aviv) dan memakan kurban Paskah pada malam itu.


Perintah untuk mengisahkan kembali peristiwa pembebasan ini dilakukan melalui sebuah upacara komunal yang disebut seder, yang dirayakan pada dua malam pertama dari hari raya ini (di Israel, hanya pada malam pertama). Kebiasaan lainnya yang terkait dengan Paskah Yahudi ini adalah memakan sejenis tanaman pahit dan makanan-makanan lain yang khas untuk makan malam seder. Sementara ada banyak alasan diberikan untuk memakan matzoh, Kitab Keluaran menjelaskan bahwa hal ini memperingati roti yang dimakan bangsa Israel pada peristiwa Keluaran: karena tergesa-gesa meninggalkan Mesir, mereka tidak mempunyai waktu untuk menunggu adonan rotinya naik. (Dari: Wikipedia bahasa Indonesia)

Perjamuan Paskah:

Hari Raya Paskah digunakan untuk memperingati kelahiran kembali, dan melambangkan asal-usul masyarakat Yahudi.




Perjamuan Paskah dilaksanakan menurut pola turun-temurun dalam setiap rumah tangga Yahudi. Ciri khas perjamuan Paskah ini, orang Yahudi minum empat cawan anggur (Ibrani,
YAYIN), melambangkan empat kerajaan dunia. Hal ini diatur dalam Talmud Yerusalem Pesakhim 37c, Midrasy Genesis Raba 70). Umat makan Paskan secara bersandar menurut cara orang-orang kaya, melambangkan kemerdekaan mereka dari perbudakan.

Tata-cara perjamuan Paskah, sbb :




1.
KADESH. Suatu berkat pembukaan dan doa yang berbunyi, "BARUKH 'ATAH ADONAI, 'ELOHEINU MELEKH HA'OLAM, BORE' PERI HAGAFEN", "diberkatilah Engkau ya TUHAN, Allah kami, raja semesta alam, yang menciptakan buah anggur" diikuti oleh minum dari cawan yang pertama dari keempat cawan anggur dan sepinggan sayur-sayuran dan kuah. Cawan yang pertama ini disebut CAWAN PENGUDUSAN (dari 4 cawan anggur yang diedarkan selama upacara tersebut). Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam Lukas 22:17.



2. Sebelum makan sayur-sayuran yang disebut
KARPAS dan kuah, mereka melakukan UREKHÂTS atau pembasuhan tangan. Kemudian para peserta Perjamuan Paskah mencelupkan sayuran hijau ke dalam air garam dan memakannya. Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam Yohanes 13:26-27



3. Setelah itu, kepala keluarga mengambil satu dari tiga roti pipih tidak beragi (Ibrani
"MATSAH", Yunani "AZUMOS"), lalu memecah-mecahkannya dan menyisihkan sebagian. Dalam setiap meja Perjamuan Paskah selalu disiapkan sebuah tas kain yang dinamakan MATSAH TOSY. Tas kain ini bisa berbentuk persegi atau bundar dan diletakkan di atas meja. Di dalam MATSAH TOSY ini ada tiga potong roti tidak beragi , masing-masing dimasukkan ke dalam kantong yang berbeda. Pada langkah yang disebut YAKHATS ini, roti yang ada di tengah diambil dari tempatnya dan dipecah menjadi dua. Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam Matius 26:26 dan Lukas 22:19. Potongan terbesar dibungkus dengan kain dan disisihkan untuk dimakan kemudian diakhir Perjamuan. Potongan ini dinamakan 'AFIKOMEN.

4. Kemudian kepala keluarga menceritakan kepada anggota keluarga tentang kisah Paskah. Dan nyanyian yang diambil dari Mazmur 113 & 114 dinyanyikan. Kisah penetapan Paskah (
MAGID) diucapkan, Mazmur 113 dinyanyikan, MAGID ditutup dan pada saat ini cawan anggur ke-2 diisi lalu diedarkan. Cawan yang kedua yang dinamakan CAWAN MURKA diminum.


Maror - sayuran pahit

5. Kemudian acara makan utama dilaksanakan, semua orang mencuci tangannya. Sesudah berdoa untuk makanan itu dengan sebuah doa berkat berbunyi,
"BARUKH 'ATAH ADONAY, 'ELOHEINU MELEKH HA'OLAM HAMOTSI LEKHEM MIN HA'ARETS", "diberkatilah Engkau ya TUHAN, Allah kami, raja semesta alam yang menghasilkan roti di bumi" maka dimakanlah makanan utama (SHULKHAN 'OREKH) yang terdiri dari daging panggang dan roti yang tidak beragi (MATSAH) dan sayuran pahit (MAROR) berurut-urutan.

* Keluaran 12:8

LAI TB,
Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
KJV,
And they shall eat the flesh in that night, roast with fire, and unleavened bread; and with bitter herbs they shall eat it.
Hebrew,

וְאָכְלוּ אֶת־הַבָּשָׂר בַּלַּיְלָה הַזֶּה צְלִי־אֵשׁ וּמַצֹּות עַל־מְרֹרִים יֹאכְלֻהוּ׃

Translit,
VE'AKHELU 'ET-HABASAR BALAILÂH HAZEH TSELI-'ESH UMATSOT 'AL-MERORIM YO'KHLUHÛ"

Sayur pahit ini melambangkan kepahitan selama perbudakan di tanah Mesir.

Kemudian kepala keluarga kembali mengambil roti tidak beragi (
MATSAH) yang sudah disisihkan sebelumnya. Kemudian MATSAH dan MAROR dimakan bersama-sama dalam acara yang disebut KOREKH, Disusul dengan memakan 'AFIKOMEN, dan sesudah berdoa lagi maka diminumlah cawan anggur yang ke-3 yaitu CAWAN PENEBUSAN. Inilah yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam Lukas 22:20.

6. Upacara ini ditutup dengan nyanyian Mazmur 114-118 (
HALEL, atau "HALELUYAH") dinyanyikan sebagai ucapan syukur dan cawan yang ke-4 (anggur terakhir) diminum, dan pintu rumah dibuka sebagai simbolik menyambut kedatangan Elia yang akan datang yang akan memberitakan kedatangan Mesias.

7. Acara terakhir adalah
NIRTSAH, melantunkan kidung pujian (Matius 26:30; Markus 14:26). (Sumber : - Yohannes/Biblika, - Handbook to the Bible, p 550-551)

* * * * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar