Sabtu, 06 April 2013

KUASA DOA ITU NYATA

Pentingnya doa harian, suatu pertemuan setiap hari dengan Allah, dan bukan sekedar ucapan doa sepintas lalu, dilukiskan dengan meyakinkan dalam kisah dari seorang pedagang Kristen Armenia yang membawa barang dagangan dengan kafilah melintasi padang gurun menuju sebuah kota di Armenia bagian Turki. Setelah dibesarkan oleh orang tua Kristen, dia telah membentuk suatu kebiasaan hidup menyerahkan diri setiap hari ke dalam tangan Tuhan.

Pada saat peristiwa ini terjadi, negara itu didukuki oleh kamu "Kurdi" yaitu para bandit yang hidup dengan merampok kafilah-kafilah. Tanpa diketahui oleh pedagang itu, segerombolan penyamun ini telah mengikuti kafilahnya, dengan maksud merampoknya pada tempat pertama mereka akan berkemah.

Pada jam yang telah dipilih, di bawah naungan kegelapan, mereka datang mendekat. Anehnya semua terasa hening. Tampaknya tiada pengawal, tiada yang menjaga tetapi, selagi mereka mendesak maju, merekapun merasa heran, mereka menemukan tembok-tembok yang tinggi padahal tadinya tak pernah ada sama sekali.

Mereka terus mengikuti, tetapi malam selanjutnya mereka menemukan tembok-tembok yang tak juga dapat dilalui. Malam ketiga tembok-tembok itu tetap berdiri, tetapi ada lubang-lubang di dalamnya yang dapat mereka masuki.

Pemimpin para perampok, karena takut akan misteri itu, membangunkan sang pedagang.

"Apakah artinya ini ?" dia bertanya. "Sejak anda meninggalkan Ezerum, kami telah mengikuti dengan maksud merampok anda. Malam pertama dan malam kedua kami mendapati tembok-tembok tinggi mengelilingi kafilah ini, tetapi malam ini kami masuk melalui tempat-tempat yang runtuh. Kalau anda mau memberitahukan kami semua rahasia ini, saya takkan menggangu anda."

Pedagang itu sendiri merasa heran dan bingung. "Teman-teman," jawabnya, "saya sendiri tak berbuat apapun untuk mendirikan tembok sekeliling kami. Yang saya lakukan hanya berdoa setiap malam, sambil menyerahkan diri saya dan orang-orang yang menyertai saya kepada Allah. Saya sepenuhnya mempercayaiNya untuk menjaga saya dari semua yang jahat, tetapi malam ini, karena terlalu letih dan mengantuk, saya hanya memanjatkan berdoa dengan setengah hati saja. Itulah sebabnya anda diizinkan menerobos!"

Orang-orang Kurdi tertegun keheranan oleh kesaksian seperti ini.

Pada saat itu dan di situ juga, mereka menyerahkan diri kepada Yesus Kristus dan diselamatkan. Dari perampok kafilah, mereka berubah menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan. Namun orang Armenia itu tak pernah melupkan lubang dalam tembok doa itu.

(Gordon Lindsay, Prayer That Moves Mountains, Dallas : Christ for the Nations Inc., cetak ulang 1984, halaman 47,48)

Inline image 1

Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
Zakaria 2:5

Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mazmur 91:9-11

Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Ayub 1:9-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar