Elsie C
Lewat
surat kepada Diognetus, seorang guru pribadi kepada Kaisar Marcus
Aurelius (161-180M), yang merupakan salah satu dari lima Kaisar yang
baik, kita mendapatkan gambaran yang bersumber dari tulisan di luar
Alkitab tentang orang-orang Kristen yang hidup di gereja mula-mula.
Suratnya ini diperkirakan ditulis di abad kedua.
"Orang-orang
Kristen tidak dapat dibedakan dari orang lain dengan melihat pada asal
usul mereka, bahasa atau budaya mereka; soalnya, mereka tidak tinggal di
satu kota tersendiri, atau menggunakan bahasa mereka, atau
memiliki gaya
hidup yang aneh.
Ajaran mereka
itu tidak disusun lewat penemuan atau spekulasi manusia; mereka tidak
hanya sekadar menyebarkan ajaran manusia seperti orang lain. Mereka
hidup di kota
Yunani dan di kota
asing. Mereka mengikuti budaya lokal dalam hal berpakaian, makanan dan
aspek kehidupan yang lain. Tapi di waktu yang bersamaan, mereka
menunjukkan kepada kita kerakyatan mereka yang indah dan tidak biasa.
Mereka
tinggal di tanah kelahiran mereka, tapi sebagai orang asing; sebagai
rakyat, mereka membagi semuanya dengan orang lain; tapi seperti orang
asing mereka menderita banyak hal. Di tanah kelahiran mereka, mereka
hidup bagaikan orang asing.
Mereka
bernikah dan mempunyai anak seperti orang lain; tapi mereka tidak
membunuh bayi yang tidak direncanakan. Mereka membagi meja makan tapi
tidak membagi tempat tidur. Mereka hadir di dalam daging tapi tidak
hidup menurut daging. Mereka melewati hari-hari mereka di bumi tapi
mereka rakyat surgawi. Mereka menaati hukum dan bahkan
melampaui hukum di dalam
kehidupan mereka.
Mereka
mengasihi setiap orang, tapi dianiya oleh semua. Mereka dibunuh dan
memperoleh hidup. Mereka miskin namun memperkaya banyak orang. Mereka
berada dalam kekurangan tapi memiliki segalanya. Mereka dipermalukan
namum memperoleh kemuliaan lewatnya.
Mereka diolok
tapi membalas dengan memberkati. Mereka ditangani secara kasar tapi
memperlakukan orang lain dengan hormat. Saat mereka berbuat baik, mereka
dihukum sebagai penjahat; saat dianiaya, mereka bersukacita seolah-olah
telah diberikan hidup yang baru. Mereka diserang oleh orang Yahudi
sebagai orang asing; namun orang yang membenci mereka tidak dapat
memberi alasan untuk kebencian itu.
Secara
sederhana - orang-orang Kristen itu adalah bagaikan jiwa bagi dunia ini.
Jiwa itu tersebar di seluruh tubuh sebagaimana orang Kristen itu
tersebar di setiap kota di dunia ini. Jiwa itu
ada di dalam tubuh tapi bukanlah tubuh itu; orang-orang Kristen berada
di dalam dunia tapi mereka bukan dari dunia."(Dikutip dari surat yang ditulis seseorang kepada Diognetus-History
of Christianity)
Cuplikan
surat
di atas menggambarkan orang-orang Kristen di abad kedua. Dapatkah
orang-orang Kristen di zaman ini digambarkan sebagai orang-orang yang
berada di dunia tapi bukan dari dunia, sebagaimana Yesus menggambarkan
murid-murid-Nya di Yohanes 17.11 bahwa mereka berada di dunia tapi
mereka bukan dari dunia (ay.14).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar